5 Februari 2011 akan selalu dikenang sebagai hari bersejarah di ajang Liga Primer Inggris. Newcastle melakukan sebuah pengejaran dan comeback paling sensasional saat berhasil mengejar ketertinggalan 4 gol di babak pertama oleh Arsenal.
Dan tentu bagi seluruh pendukung Arsenal dan Newcastle sendiri, sosok pencetak gol penyama kedudukan dari laga yang berakhir 4-4 itu jelas takkan pernah terlupakan meskipun dalam balutan perasaan yang berbeda.
Ya, sang pencetak gol indah penyama kedudukan tersebut bernama Check Tiote.
Pemain asal Pantai Gading yang baru berusia 30 tahun tersebut secara mengejutkan dikabarkan meninggal dunia setelah kolaps pada saat latihan bersama timnya di Cina saat ini, Beijing Enterprises. Sekitar pukul 6 pagi waktu Tiongkok, Tiote dikabarkan tengah menjalani latihan pagi bersama rekan setimnya sebelum tiba-tiba kolaps dan langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat oleh staff medis klub. Namun sayang, pada pukul 7 pagi pihak rumah sakit menyatakan bahwa Tiote gagal diselamatkan dan telah meninggal dunia. Belum jelas diketahui apa penyebab kolapsnya Tiote namun banyak yang beranggapan bahwa penyebabnya adalah gagal jantung yang secara mendadak menyerangnya saat latihan.
Tiote dikenal sebagai sosok gelandang tengah yang begitu beringas dan kuat kala bermain selama 6 setengah musim bersama Newcastle United di Liga Primer Inggris. Namun pesonanya sebagai seseorang yang menyenangkan di luar lapangan membuatnya begitu dicintai oleh para pendukung, rekan setim, maupun lawan tanding yang mengenalnya secara pribadi.
Sempat membela Anderlect dan FC Twente, Tiote diincar kesebelan-kesebelan besar setelah performanya yang tidak kenal lelah dalam menjaga Robin van Persie yang kala itu masih membela Arsenal di ajang penyisihan Liga Champions. Penampilannya saat membela FC Twente tersebut melambungkan namanya dan membuatnya berhasil bermain untuk sebuah liga paling komersil di dunia di Inggris.
Kini Tiote telah menghembuskan nafas terakhirnya, namun yang pasti, sepakan keras kaki kirinya ke gawang Wojciech Szczesny pada 5 Februari 2011 lalu tidak akan pernah dilupakan sepanjang sejarah perhelatan Liga Primer Inggris.
Selamat jalan Tiote!