Tagar #OleOut semakin ramai berkumandang setelah Manchester United kalah dari Leicester City dan mengakhiri rentetan laga tak terkalahkan mereka di laga tandang pada ajang Liga Primer Inggris. Dini hari tadi (WIB), United yang ketinggalan 2 gol di babak pertama oleh Atalanta seakan memperjelas alasan pendukung United ingin segera mengganti Ole yang dianggap tak lagi sanggup menarik tim ini ke level yang lebih tinggi.
Sayangnya, kita semua terkecoh dengan rumusan yang selama ini Ole terapkan tiap kali Ia berada pada situasi terjepit. United melakukan comeback dan memenangkan laga dengan skor 3-2 setelah sundulan Cristiano Ronaldo berhasil menembus gawang Atalanta di menit ke 91.
Inilah yang tak disukai oleh banyak pendukung United. Hasil positif yang sebenarnya menutupi borok sesungguhnya dari tim saat ini. Meski berhasil menciptakan beberapa peluang emas dan kerap merepotkan pertahanan lawan, pertahanan United sendiri terlalu rentan untuk ditembus lawan dan mengakibatkan permainan harus selalu diselesaikan dengan cara yang kurang elegan bagi sebuah tim dengan status sebesar Manchester United. Selain itu, permainan mereka pun tak bisa dibilang solid layaknya Liverpool, Manchester City, atau Chelsea yang kini dianggap sebagai 3 tim terbaik di Inggris. United hanya berhasil mencetak gol lebih banyak dari lawan dan selalu meraih hal tersebut dengan susah payah. Tak ada identitas yang bisa memaksimalkan potensi skuad United yang sebenarnya sudah sangat layak bersaing memperebutkan posisi puncak.
Jadi, tidak heran andai akhir pekan nanti United bisa mendadak menang menghadapi Liverpool yang sedang jaya-jayanya. Mengapa harus heran ataupun terkejut? Bukankah rumus dan skema ini sudah terjadi berulang kali hanya untuk menyelamatkan Ole dan bom waktu yang terus berdetak bersamanya di Manchester United?
Cuma ya jangan berharap United akan menang dengan permainan cantik ataupun solid. Paling gol dramatis di ujung laga atau karena tendangan penalti yang kontroversial.