Tim Arsenal saat ini jelas terlihat sangat bergantung kepada sosok Alexis Sanchez. Padahal sudah kita ketahui bahwa di Arsenal ada satu lagi sosok pemain kelas dunia yang memecahkan rekor transfer tim berjulukan gudang meriam tersebut di tahun 2013 lalu. Mesut Ozil.
Setelah menelan 2 kekalahan beruntun dari Watford dan Chelsea, Arsenal jelas nyaris tidak memiliki kesempatan untuk menjadi juara di Liga Inggris. Meski kemarin berhasil mengalahkan Hull City dan memotong jarak menjadi 10 poin setelah Chelsea tertahan imbang oleh Burnley, jelas kans Arsenal untuk menjadi juara hanya akan terjadi andai Chelsea mengalami kejatuhan yang spektakuler. Praktis, kini Arsenal harus mati-matian untuk berjuang di 2 kompetisi tersisa yang mereka jalanin, Piala FA dan juga ajang Liga Champion.
Jelas menjadi juara Piala FA sudah tidak lagi berarti banyak bagi para pendukung Arsenal. Ajang Liga Champion menghadapi Bayern Muenchen menjadi fokus dan dianggap mampu menjadi titik balik perjalanan Arsenal di sisa musim 2016/2017 ini. Arsenal diuntungkan untuk bermain sebagai tamu terlebih dahulu setelah berhasil menjadi juara pada babak grup. Dan untuk melakukan itu, Arsenal sungguh membutuhkan Ozil yang tampil ganas seperti di awal musim.
Ozil terus dihantam kritik yang mengatakan bahwa dirinya tidak mampu menjadi andalan Arsenal untuk meraih trofi. Dirinya kerap dianggap malas dan tidak membantu pertahanan lawan. Belum lagi dirinya yang sering menunjukkan ekspresi kesal setiap kali permainan berjalan sulit. Bahkan beberapa mantan pemain seperti Phil Neville dan Rio Ferdinand berujar bahwa jika terus mengandalkan Ozil maka Arsenal tidak akan mampu meraih trofi bergengsi.
Ozil memang seperti tengah kehilangan jati dirinya. Performanya di awal musim saat menjadi pemain terbaik kala menghancurkan Chelsea 3-0 seperti hilang tak berbekas dalam pertandingan-pertandingan terakhir Arsenal. Saat menghadapi Hull City, Ozil yang mendapatkan peluang emas untuk mencetak gol melalui tendangan kaki kirinya malahan menendang bola tersebut jauh di atas mistar gawang. Padahal kaki yang sama juga ia gunakan kala mencetak gol indah ke gawang Ludogoretz di awal musim. Ozil jelas kehilangan kepercayaan dirinya dan hal itu berimbas pada menurunnya produktifitas Ozil dalam mengkreasikan serangan bagi rekan setimnya.
Dan inilah yang membuat banyak orang meragukan Ozil. Tiga setengah tahun bersama Arsenal, Ozil belum juga mampu menunjukkan konsistensinya di lapangan. Sebagai pemain senior yang telah memenangkan Piala Dunia, Ozil dinilai harus mampu keluar dari tekanan meskipun pemain lain bermain buruk. Suatu hal yang hingga kini hanya mampu diperlihatkan oleh rekan setimnya Alexis Sanchez. Ozil bermain bagus hanya pada saat rekannya bermain bagus. Dan jika yang terjadi adalah sebaliknya, maka Ozil pun akan menunjukkan grafis permainan yang serupa.
Bayangkan saja, di awal musim secara cepat Ozil mampu mencetak totak 9 gol. Namun hingga saat ini raihan gol tersebut tidak bertambah sama sekali. Di ajang Liga Inggris sendiri Ozil baru mencatatkan 5 gol dan 4 assists hingga pekan ke-25.
Untuk mengalahkan Bayern Muenchen Ozil jelas harus kembali pada performanya seperti pada awal musim. Meski musim lalu sempat mencetak gol kemenangan di menit akhir kala menghadapi Muenchen di Emirates Stadium, Ozil juga pernah gagal melakukan tendangan penalti di menit awal pertandingan. Kegagalan Ozil 2 tahun lalu menjadi momentum balik bagi Bayern Muenchen untuk mengalahkan Arsenal dengan skor 2-0.
Bayern jelas menjadi lawan yang istimewa bagi Arsenal. Selain seringnya kedua tim bertemu pada ajang Liga Champion, bagi Arsenal sendiri mengalahkan Bayern Muenchen menjadi harga mati untuk lolos ke babak 8 besar setelah dalam 6 tahun terakhir selalu gagal di fase 16 besar. Mengalahkan Bayern yang dihuni oleh banyak temannya di tim nasional Jerman, Ozil jelas harus mampu menunjukkan kelasnya sebagai pilar terpenting dan termahal milik Arsenal.
Bayern sempat berusaha membeli Ozil sewaktu Wender Bremen berniat menjualnya. Meski demikian Real Madrid menjadi destinasi berikutnya Ozil sebelum Arsenal kembali menggagalkan usaha Bayern merekrut pemain berusia 28 tahun tersebut.
Sejarah harus mampu diciptakan Arsenal dengan menggulingkan Bayern sebagai salah satu kandidat juara Eropa musim ini. Dan untuk melakukan misi maha berat tersebut, Mesut Ozil harus mampu menunjukkan bentuk permainan terbaiknya hari Rabu mendatang.
Ozil jelas ingin membuktikan bahwa tiga setengah tahunnya berseragam merah putih bukanlah untuk bergaya semata sebagai pemain paling mahal yang pernah direkrut oleh Arsenal.
Bisa jadi ini adalah laga yang menentukan apakah Ozil akan memperpanjang masa baktinya bersama Arsenal atau harus segera mencari pelabuhan baru di belahan dunia lainnya.
Now or maybe never Ozil.