Sampai Juarakah Madrid? - Berita Olahraga | Betting Online | Kasino Online

Sampai Juarakah Madrid?

Real Madrid kembali menunjukkan kepada dunia bahwa mereka adalah salah satu tim sepakbola terbaik di Eropa, bahkan dunia. Maju ke 4 babak final dalam 5 tahun terakhir adalah sebuah pencapaian gila. Mereka bahkan telah memenangkan trofi Liga Champions selama 2 musim berturut-turut. Andai mereka berhasil memenangkan trofi ke-13 mereka 26 Mei mendatang, bisa kita bayangkan betapa congkaknya para pendukung Real Madrid di seluruh dunia.

Yang menarik, Real Madrid sebenarnya tidak serta merta selalu bermain baik. Menghadapi Bayern Muenchen, mereka memang berhasil menang 1-2 di Allianz Arena dan menuai hasil seri 2-2 di Bernabeu dini hari tadi (WIB). Namun, perlu dicatat bahwa mereka menerima 36 tembakan ke gawang selama 2 pertemuan dengan Keylor Navas yang muncul sebagai pahlawan di akhir laga. Mereka hanya kebobolan 3 gol berkat aksi Navas yang memang sungguh luar biasa.

Hal itu belum lagi dipengaruhi oleh faktor yang banyak orang sebut sebagai ‘keberuntungan’. Sven Ulreich menjadi penyakitan dalam laga ini karena melakukan blunder akibat panik saat menerima backpass dari Tulisso. Bola tersebut langsung dikejar oleh Karim Benzema yang lantas dengan mudah menceploskan gol ke-2 nya untuk membawa Madrid unggul 2-1 sebelum James Rodriguez menyamakan kedudukan setelahnya.

Ulreich yang sebelumnya hanya menjadi pelapis Neuer dan hanya tampil 3 serta 7 kali di 2 musim pertamanya bersama Muenchen pantas merasa sangat kecewa. Ulreich melakukan tugasnya sebagai pengganti Neuer dengan sangat baik. Entah apakah hal ini akan mempengaruhi performanya di masa mendatang. Kita semua tahu bagaimana berat dan kesepiannya posisi seorang penjaga gawang. Momen terburuknya akan selalu diingat dan menutupi semua penyelamatan gemilang yang Ia lakukan hingga Muenchen berhasil meraih gelar juara Bundesliga dan melaju ke babak semifinal Liga Champions musim ini. Ia hanya duduk terdiam diatas lapangan saat semua rekannya telah keluar dan masuk ke ruang ganti. Penyesalan memang hanya bisa diratapi dan dilupakan setelahnya.

Kembali ke sisi Madrid, Zidane pernah berujar bahwa Ia selalu memberitahukan pada anak asuhnya untuk tampil tanpa memikirkan hasil di leg pertama. Zidane mengaku bahwa mereka menganggap laga selalu dimulai tanpa keunggulan dari salah satu pihak dan mereka harus bermain untuk mengincar kemenangan. Namun yang terlihat, Madrid selalu tampil grogi setelah unggul terlebih dahulu di leg pertama.

Pada babak 8 besar, Juventus berhasil menyudutkan Madrid hingga keputusan kontroversial wasit mengubah jalannya pertandingan. Di babak semifinal, pertahanan dan permainan Madrid setelah unggul juga kembali dinaungi sang dewi fortuna berkat aksi berlawanan dari kedua penjaga gawang.

Menghadapi Liverpool yang diatas kertas seharusnya menjadi lawan Madrid di Kiev 26 Mei mendatang, Zidane boleh merasa percaya diri namun tak boleh lengah apalagi bermain terlalu berhati-hati. Meski memiliki baris penyerangan yang mumpuni, pertahanan Madrid tidak selalu tampil baik di setiap laga. Dan kita tahu sendiri bagaimana lini penyerangan Liverpool begitu mengerikan musim ini. Bolongnya lini tengah Madrid bisa menjadi santapan empuk para pemain Liverpool yang bermain dengan mobilitas tinggi. Terkadang bahkan Navas bisa melakukan kesalahan mendasar seperti apa yang Ia lakukan di laga melawan Juventus.

Keberuntungan memang selalu jadi sahabat Madrid dalam beberapa musim terakhir terutama di laga Eropa. Hanya saja kita semua tahu bahwa keberuntungan adalah salah satu faktor penting agar sebuah tim dianugerahi gelar juara. Menghadapi laga final melawan 1 diantara 2 tim kuda hitam musim ini, Madrid tidak boleh terlalu gegabah. Meski mental para pemain Madrid jelas berada di level yang berbeda karena telah memenangi kejuaraan ini secara beruntun, kita tidak pernah tahu apa yang terjadi diatas lapangan hijau sebelum peluit ditiupkan.

Jika tidak berhati-hati, bisa saja laga final ‘paling mudah’ Madrid nanti menjadi laga dimana sang dewi fortuna tak lagi menaungi mereka seperti di laga-laga sebelumnya.

Juara 3 kali berturut-turut Madrid?

Sangat mungkin. Namun, mungkin saja tidak kali ini.

Popular News

IMG_4202
Sabar/Reza Juara Spain Masters, Menang Dramatis Lawan Malaysia
31 March 2024
Sabar Karyaman Gutama/Mohammad Reza Pahlevi Isfahani berhasil menjuarai Spain Masters...
8
Duet Gia dan Megawati Pencetak Poin Red Sparks Musim Ini
31 March 2024
Giovanna Milana alias Gia menyatakan tidak ingin mengucapkan selamat tinggal pada...
navii
NAVI melaju ke final Copenhagen Major atas G2
31 March 2024
Natus Vincere muncul sebagai pemenang semifinal kedua PGL Major Copenhagen, mengamankan...
fz
FaZe mengalahkan Vitality untuk mendapatkan tempat terakhir Major
31 March 2024
FaZe menjadi grand finalis pertama PGL Major Copenhagen setelah mengalahkan Vitality...
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter

SHARE THIS ARTICLE WITH FRIENDS

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on pinterest
Pinterest
Share on google
Google+

Leave a Comment

Your email address will not be published.