Mega bintang Paris Saint-Germain, Neymar da Silva Santos Junior, terancam mendapatkan sanksi berat usai kasus pemukulan suporter di final Piala Prancis, Sabtu (27/4/2019) lalu.
Menurut RMC seperti dilansir Sport, mantan penyerang klub raksasa Spanyol, Barcelona itu bisa terkena sanksi tidak boleh bermain dalam delapan laga dari Federasi Sepak Bola Prancis (FFF). Larangan tampil itu merupakan konsekuensi dari tindakan tak terpuji Neymar.
Insiden pemukulan yang dilakukan Neymar terjadi setelah laga kontra Rennes di Stade de France. Les Parisiens gagal meraih gelar karena kalah adu penalti 5-6.
Aksi Neymar terekam dalam sebuah video saat ia melayangkan tinju ke arah wajah salah satu suporter yang tidak diketahui pendukung dari tim mana sebab suporter tersebut tidak menggunakan atribut meski berada di rombongan fan PSG.
Kejadian bermula ketika fan tersebut berniat merekam Neymar dari jarak dengan menggunakan telepon genggam. Mantan bintang Barcelona itu sempat menurunkan telepon genggam fan tersebut agar tidak merekamnya.
Suporter itu menunjukkan gestur tak terima dan memicu Neymar melepaskan tinju dengan tangan kanannya. Rekan setim Neymar sempat melerai tapi Neymar langsung berlalu begitu saja.
Tindakan yang mencerminkan ketidaksiplinan ini bukan kali pertama dilakukan Neymar sejak berseragam PSG. Ia sebelumnya dijatuhi sanksi tiga laga oleh UEFA karena pernyataan yang dilontarkan di media sosial.
Mantan pemain Barcelona itu menyebut teknologi VAR memalukan usai PSG disingkirkan Manchester United di babak 16 besar.
“Sungguh memalukan. Mereka menempatkan empat orang yang tidak tahu apa-apa soal sepak bola dan hanya bertugas melihat rekaman ulang dari VAR,” tulis Neymar di akun Instagram pribadinya.
Tindakan ini lantas membuat sang pelatih, Thomas Tuchel kecewa dengan tindakan anak asuhnya tersebut.
“Saya tidak menyukainya. Seorang pemain tidak bisa melakukan itu, dia tidak bisa melakukan hal itu,” kata Tuchel seperti dikutip dari NDTV.
Tuchel memahami perasaan kecewa yang tengah dialami Neymar lantaran PSG sempat unggul cepat 2-0 di laga tersebut. Meskipun demikian, menurutnya apapun alasan yang melatarbelakangi sikap Neymar, aksi pemain asal Brasil tersebut tetap tidak bisa dibenarkan.
“Memang tidak mudah untuk terus maju setelah sebuah kekalahan. Hal tersebut sangat menyulitkan untuk saya dan untuk semua orang, namun kami tentu harus tetap menerimanya.”
“Jika kami kalah, kami harus tetap menunjukkan rasa hormat. Seorang pemain tentu tidak boleh berkelahi dengan penonton,” ujar mantan pelatih asal Jerman tersebut.
Sumber foto: bleacherreport.com