Tiada tanding, tiada banding.
Lionel Messi meraih penghargaan Ballon d’Or 2019 dan menggenapi raihannya untuk kali ke-6 sebagai pemain sepakbola terbaik dunia. Menyebutnya sebagai pemain sepakbola terbaik yang pernah ada pun saya rasa tak berlebihan. Walau tentu saja akan banyak perdebatan melihat banyaknya pemain – pemain terdahulu yang juga mengaku sebagai yang terbaik.
Saya tak mau bicara tentang Pele, Cruyff, Beckenbaur, Zico, Platini, Maradona, sampai Marco van Basten dan pemain legenda lainnya. Tentu tidak bisa kita menilai seseorang hanya dari video highlightnya di Youtube. Namun sejauh pribadi ini mulai mengerti dan bisa menyaksikan pertandingan sepakbola secara rutin tiap minggunya, tidak ada pemain yang lebih baik dari sosok seorang Messi. Rentang waktu dari tahun 2002 adalah 17 tahun lamanya. Meski di periode tersebut masih ada nama – nama beken seperti Henry, Beckham, Bergkamp, Ronaldo da Lima, Zidane, Totti, Ronaldinho, Figo, Shevchenko, Canavarro, Drogba, Lampard, Gerrard, Kaka, Xavi, Iniesta, Neymar, Cristiano Ronaldo dan lainnya, Messi tetap jadi yang terdepan.
Memang sepakbola bicara tentang permainan 11 lawan 11. Banyak yang bahkan tak menonjol dalam segi permainan namun sungguh dibutuhkan sebagai penyeimbang sebuah tim. Sebut saja Makalele, Busquet, dan Kante. Hanya saja, pemain yang setiap minggunya mampu memberikan suguhan magis pastinya akan mendapatkan perhatian lebih dan juga lebih mudah mencuri perhatian kita saat menyaksikan sebuah pertandingan.
Tak melulu harus selalu soal banyaknya gol yang dicetak. Jika hanya bicara gol, nama seperti Ronaldo da Lima, Shevchenko, Cristiano Ronaldo, hingga Aguero lah yang akan jadi juaranya. Bicara soal mengatur permainan dari lapangan tengah, mungki Xavi, Iniesta, Ozil, Pirlo, dan Zidane jawaranya. Atraksi permainan? Ronaldinho Gaucho hingga Jay – Jay Okocha, hingga Pogba dan Neymar jagonya.
Jika bisa melakukan semua hal di atas? Ya. Hanya Messi yang mampu.
Siapa yang berani dan sanggup mengingat seluruh catatan gol dan assitsnya selama ini? Bahkan kita bisa membuat 10 gol terbaik dekade ini hanya menggunakan gol – gol dari kakinya. Saya cukup terkejut mendengar Messi menyebut gol sundulan ke gawang Van der Sar di laga final Liga Champions tahun 2009 sebagai gol terbaik yang Ia cetak. Namun setelah dipikir baik – baik, mungkin semudah itu bagi Messi mencetak gol dengan kakinya sampai Ia harus memilih gol ikonik dengan kepalanya di Roma kala itu.
Sedikit sedih rasanya mendengar ucapan Messi yang seakan sadar bahwa waktunya di atas lapangan takkan lagi berlangsung lama. Namun melihat perubahannya semenjak pertama kali memperkenalkan diri di tahun 2003, saya yakin bahwa masih akan banyak cerita luar biasa yang akan Messi ukir di atas lapangan hijau.
—
“Who is the Best Player in the World? Leo Messi. Who is the Best Player Ever? Leo Messi.” – Arsene Wenger.
“For the world of football, Messi is a treasure because he is a role model for children around the world… Messi will be the player to win the most Ballons d’Or in history. He will win five, six, seven. He is incomparable. He’s in a different league.” – Johan Cruyff