Sepakbola Italia tengah memasuki minggu paling menggegerkan saat 8 tim teratas akan saling beradu dan memperebutkan titel juara, posisi di Liga Champions, serta derby Milan yang menyita perhatian seantero dunia. Namun takdir berkata lain, seorang pesepakbola, seorang pemimpin, seorang ayah, meninggal dunia seketika pada usianya yang ke – 31 tahun. Kepergian Davide Astori yang sangat mengejutkan ini pun menghentikan seluruh laga Serie A yang harusnya dimainkan pada hari Minggu kemarin. Praktis, hanya laga pada hari Sabtu saja yang dimainkan pada pekan ini di ajang Serie A.
Astori diberitakan meninggal saat tengah tidur menjelang laga menghadapi Udinese. Kepergiannya yang begitu mendadak mengundang tangis dari seluruh pendukung Fiorentina yang begitu mencintai sosok Astori sebagai sang kapten tim.
Begitu banyak rekannya yang mengenang Astori sebagai seorang pria yang begitu murah hati dan selalu rela untuk memberi. Astori juga dikenal sebagai seorang pekerja keras dan pantang menyerang. Gianluigi Buffon bahkan memujinya sebagai pria sederhana dari masa lalu yang merupakan sosok penuh dengan perjuangan, dedikasi, serta terbentuk dari didikan yang benar tentang apa itu rasa hormat. Tidak ketinggalan, banyak sosok besar sepakbola seperti Sergio Ramos, David Beckham, Leonardo Bonnuci, serta Antonio Conte juga memberikan kesan mereka atas mendiang Astrori.
Astori telah mengecap 289 laga di Serie A namun Ia banyak menghabiskan masa bermainnya jauh dari klub-klub besar di Italia. Meskipun merupakan sosok lulusan akademi AC Milan, Astori menghabiskan 6 musim bersama Cagliari, lalu menghabiskan 3 tahun terakhirnya bersama Fiorentina. Astori hanya mengecap 1 musim saja bermain di Liga Champions bersama AS Roma di musim 2014/2015. Hanya saja cedera membuatnya tidak tampil maksimal dan hanya bermain 2 kali di ajang tertinggi klub Eropa tersebut.
Bersama tim nasional Italia, Astori mencatatkan 14 caps dalam rentang waktu 7 tahun, bersama 3 pelatih yang berbeda. Masa-masa tersebut dihabiskannya sebagai pelapis dari trio BBC yang membesarkan nama mereka di Juventus.
Meski tidak memiliki prestasi yang terbilang luar biasa, Astori adalah sosok yang dikagumi orang-orang di sekitarnya. Dikenal sebagai sosok yang cermat karena menyukai statistik, Astori mengaku mengingat betul semua laga yang Ia lakoni dan hendak menekuni dunia statistik khususnya dalam sebuah permainan sepakbola.
Sosok pemimpin yang ceria, pintar, serta penyemangat tersebut kini telah berpulang. Sepakbola pun kembali berduka atas kepergian salah satu talenta terbaiknya.
Seperti apa yang orang banyak katakan, kepergian itu menyedihkan karena terjadi secara mendadak. Tanpa peringatan, tanpa firasat akan datangnya malaikat untuk membawa kita kembali pada Sang Pencipta.
Selamat jalan Astori.