Francesco Totti resmi gantung sepatu dari sepak bola usai menjalani laga pamungkas bersama AS Roma dengan menundukkan Genoa 3-2 di Stadion Olimpico, Minggu (28/5). Gelar ‘Pangeran Roma’ kini beralih kepada Daniele De Rossi. Semua orang menangisi kepergian ‘Si Pangeran Roma’ layaknya sebuah pemakaman.
Pria yang dijuluki Si Pangeran Roma tak kuasa menahan air mata ketika mengucapkan salam perpisahan kepada fans seusai laga. Sebagian besar pemain lainnya, termasuk Daniele De Rossi, ikut meneteskan air mata.
De Rossi dan Totti sama-sama lahir di Roma, Italia. Seperti halnya Totti, suksesornya: De Rossi juga menjadikan I Giallorossi menjadi satu-satunya klub yang dibela. Setidaknya hingga saat ini.
Dalam beberapa musim terakhir, De Rossi memang sudah menjabat wakil Totti sebagai pemimpin di lapangan. Ban kapten otomatis melekat di lengan De Rossi jika Totti menepi di bangku cadangan.
De Rossi mengaku terkesima dengan sosok Totti yang begitu loyal dan amat dicintai para suporter. Baginya, Totti adalah manusia tak normal atau luar biasa.
“Ada beberapa orang ditakdirkan tidak normal. Kariernya juga tidak normal. Buktinya, ada bendera dan spanduk yang hanya ditujukan kepada Francesco,” kata De Rossi kepada Sky Sport Italia.
“Saya melihat sebuah spanduk yang mengatakan, pertarungan sesungguhnya melawan sepak bola modern adalah mengenakan jersey yang sama selama 25 tahun,” sambungnya.
Totti telah menjadi bagian dari AS Roma selama 25 tahun sebagai ikon klub tersebut. Sepanjang kariernya bersama Roma, ia hanya sekali mengangkat trofi Serie A yakni pada musim 2000/2001.
Penyerang berusia 40 tahun itu telah menjalani 786 pertandingan dengan torehan 307 gol. Catatan ini menjadikan Totti sebagai pemain dengan jumlah pertandingan dan gol terbanyak dalam sejarah klub.
Bagi De Rossi, Totti adalah sosok teman sekaligus pemersatu di dalam tim. Kedua hal ini bakal selalu dirindukan De Rossi setelah Si Pangeran Roma resmi gantung sepatu.
“Totti bagi saya adalah sahabat spesial di antara pemain lainnya yang tidak akan terlihat lagi setiap hari,” ujar De Rossi.
Zdenek Zeman, Mantan pelatih AS Roma yang pernah empat musim menangani Roma menilai perpisahan Totti di Olimpico seperti layaknya sebuah pemakaman. Semua orang menangisi kepergian sang legenda.
Saya melihat acara tersebut bukan sebagai sebuah perayaan, tetapi seperti pemakaman,” kata Zeman.
“Jika ia memutuskan untuk gantung sepatu, berarti itu adalah sebuah keputusan. Tetapi, jika tidak memutuskan pensiun, maka ini adalah sebuah tragedi.”
Sumber foto: theguardian.com