Nampak baru kemarin kita melihat si anak bengal berprospek cerah bernama Mario Balotelli bermain luar biasa bersama Inter Milan serta melakukan selebrasi ikonik kala membela Manchester City. Belum lama juga rasanya kita melihat sang pemain mencetak gol indah ke gawang Manuel Neuer di ajang semifinal Piala Eropa 2012. Kini, kurang lebih nyaris 10 tahun berselang, Balotelli mengalami pasang surut karir yang cukup drastis. Ia gagal bersama Liverpool, hingga AC Milan, Brescia, dan bermain di Serie B bersama AC Monza.
Kini di usianya yang sudah menginjak 31 tahun, pemain berjulukan Super Mario ini kembali tersenyum setelah tampil cukup oke bersama tim Liga Super Turki, Adan Demirspor. Musim ini Balotelli telah mencetak 9 gol dan 5 assist dari 21 penampilan. Penampilan impresif ini membawa Mancini kembalui melirik Balotelli dan memasukkan namanya ke skuad tim nasional Italia pada pemusatan latihan di jeda internasional kali ini.
Balotelli kali terakhir menggunakan seragam biru Azzuri pada tahun 2018. Kala itu Balotelli gagal membawa Italia menang dan hanya bermain imbang 1-1 atas Polandia. Polemik kurang tajamnya lini serang tim pemenang Piala Eropa 2020 ini membuat Mancini mau tidak mau harus berpikir lebih kreatif. Membawa kembali Balotelli jelas bukan hal paling bijak maupun brilian, namun tentu opsi ini pantas dicoba Mancini guna mempersiapkan tim terbaik untuk bisa tembus ke Piala Dunia 2022 akhir tahun ini.
Senyuman Balotelli bisa seketika berubah andai hal gila dan ceroboh Ia lakukan di atas lapangan. Namun andai bisa kembali bermain tanpa beban dan tampil tajam, bukan tidak mungkin kita bisa melihat Balotelli pergi menuju Qatar di akhir tahun ini bersama timnas Italia yang ingin membalas dendam kegagalan setelah tak tampil di edisi Piala Dunia 2018 Rusia.