Apa yang dimaksud pada judul artikel diatas bukan serta merta berarti serangan dalam alur sebuah pertandingan sepakbola pada laga Borussia Dortmund menghadapi AS Monaco dini hari tadi (WIB). Tanpa diduga, serangan yang terjadi nyatanya merupakan sebuah serangan berupa sebuah ledakan (diduga kuat bom rakitan) pada 3 titik yang berdekatan dengan Westfalenstadion sebelum dimulainya pertandingan.
Diduga kuat serangan tersebut memang diarahkan kepada pemain dan staff Dortmund dimana salah satu pemain bertahan mereka asal Spanyol Marc Bartra harus dilarikan ke rumah sakit setelah terkena pecahan kaca akibat ledakan keras di dekat bus tempat para pemain berada.
Chief executive Borussia Dortmund, Hans-Joachim Watzke berujar bahwa pemain mengalami trauma dan syok yang berat. “Tim dalam keadaan trauma dan kami harus mampu melewati hal tersebut,” Watzke juga menambahkan”, Dalam keadaan genting, para fans berkumpul dan bersatu semakin erat. Jika semua berjalan lancar, pada pertandingan besok kita akan menyaksikan suatu persatuan yang lua biasa. Secara teknik, pemain dapat segera melanjutkan pertandingan jika mereka mampu menaruh semua hal tidak baik ini di belakang mereka,”
Para fans AS Monaco yang telah masuk kedalam stadium juga sangat kaget mendengar berita ini dan langsung bersatu meneriakkan ‘Dortmund, Dortmund’ untuk memberikan dukungan kepada tim dan suporter lawan yang tengah mengalami musibah. Akun resmi Twitter Borussia Dortmund BVB juga memberikan cuitannya tanda terima kasih kepada para suporter Monaco yang telah datang jauh dari Perancis. “Teruntuk para pendukung @ASMonaco, bagi siapa saja dari kalian yang membutuhkan akomodasi untuk tinggal di Dortmund segera cek tautan #bedforawayfans,”
Hal ini jelas menjadi cacat tersendiri bagi aparat kepolisian yang gagal mengamankan keadaan di sekitar lapangan sebelum pertandingan. Namun patut disyukuri tidak ada korban jiwa dalam insiden kali ini. Hal ini setidaknya memberikan dampak positif dari segi para pendukung dari kedua belah tim yang lantas bersatu dan menunjukkan kepada para pelaku terorisme ini bahwa persatuan mampu mengalahkan segala bentuk kekerasan.
Danijel Subasic selaku kiper utama dari AS Monaco berujar kepada salah satu media yang mewawancarainya,” Kami semua berada di dalam stadion, di tempat yang aman, namun perasaan kami sungguh buruk mendengar apa yang terjadi pada rekan seprofesi kami.”