Pengumuman Xavi Hernandez untuk mundur sebagai pelatih kepala Barcelona di akhir musim 2023-2024 menimbulkan kontroversi di dalam tim.
Kapten tim, Sergi Roberto, secara khusus menyatakan ketidaksetujuannya dengan keputusan tersebut, menekankan perlunya stabilitas di masa-masa yang penuh tantangan.
Setelah kekalahan mengecewakan Barcelona 5-3 dari Villarreal pada hari Minggu (28/1), Xavi secara terbuka mengakui bahwa klub membutuhkan pendekatan pelatihan yang baru.
Kekalahan tersebut membuat Barcelona duduk di posisi ke-4 klasemen sementara LaLiga dengan 44 poin, meningkatkan kekhawatiran tentang performa mereka musim ini.
“Saya ingin mengumumkan bahwa pada 30 Juni saya tidak akan lagi menjadi pelatih Barca,” kata Xavi.
“Saya pikir situasinya perlu diubah, dan sebagai culer, saya tidak bisa membiarkan situasi saat ini.” imbuh Xavi.
Roberto, yang memegang peran penting sebagai kapten tim, menyuarakan ketidaksetujuannya dengan keputusan Xavi untuk mundur. Ia percaya bahwa stabilitas dan kontinuitas adalah elemen penting untuk mengatasi tantangan yang ada.
Roberto, yang dikenal dengan kesetiaannya kepada klub, menyatakan optimisme tentang potensi tim di bawah bimbingan Xavi dan menyarankan bahwa perubahan kepemimpinan mungkin bukan satu-satunya solusi.
Dengan munculnya spekulasi mengenai calon kandidat untuk peran pelatih baru, Barcelona menemukan dirinya di sebuah persimpangan.
Perdebatan seputar pengunduran diri Xavi menggarisbawahi dinamika kompleks di dalam klub dan menimbulkan pertanyaan tentang arah masa depan Barcelona di bawah kepemimpinan baru.
“Dan yang terpenting sebagai culer, memikirkan klub dan para pemain juga, saya pikir mereka akan merasa lebih bebas, mereka akan lebih tenang.” kata Xavi.
“Saya pikir kita bermain dengan terlalu banyak tekanan. Ini demi kebaikan dewan direksi, demi klub. Sebagai culer, sebagai orang klub, saya percaya yang terbaik adalah pergi pada 30 Juni.”
“Tentu saja, saya akan memberikan semua yang saya miliki dalam empat bulan yang tersisa.” tambah Xavi.
Xavi telah hampir tiga tahun memimpin Barcelona. Selama di Camp Nou, pelatih berusia 44 tahun itu sukses membawa Barca meraih dua gelar yaitu LaLiga dan Copa del Rey.