Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae Yong mengaku mendapat tawaran melatih negara lain setelah tersingkir dari babak 16 besar Piala Asia 2023.
Pernyataan itu diungkap Shin Tae Yong dalam wawancara dengan media Korea Selatan, Sports Kyunghyang, pada Senin (29/1).
“Saya mendapat tawaran [negara lain] sekitar satu pekan lalu,” ujar STY.
Ketika ditanya apakah tawaran itu datang dari rival Timnas Indonesia di kawasan Asia Tenggara, Shin Tae Yong secara tidak langsung memastikan tawaran datang dari luar ASEAN.
“Saya tidak bisa melatih lagi di Asia Tenggara [selain Indonesia],” ucap pelatih asal Korea Selatan itu.
Kontrak Shin Tae Yong bersama PSSI akan berakhir Juni 2024. Ajang Piala Asia U-23 2024 di Qatar, 15 April-3 Mei 2024, disebut akan menjadi penentu nasib perpanjangan kontrak STY bersama Timnas Indonesia.
STY meraih hasil cukup impresif sejak dipercaya menjadi pelatih Timnas Indonesia pada 2020. Meski belum pernah merebut gelar juara, pelatih 53 tahun itu sukses mencetak sejarah bersama Tim Garuda.
Mantan pelatih timnas Korea Selatan itu membawa Indonesia lolos ke Piala Asia untuk kali pertama sejak 2007. Selain itu Shin Tae Yong membawa Timnas Indonesia untuk kali pertama lolos ke 16 besar Piala Asia.
Selanjutnya Shin Tae Yong memiliki target membawa Timnas Indonesia lolos ke babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
“Saya pikir hal itu bisa diraih. Masih ada tiga pertandingan kandang Kualifikasi Piala Dunia. Jadwalnya tidak terlalu buruk,” ucap Shin Tae Yong.
Shin Tae Yong mengatakan butuh waktu empat tahun untuk mengubah cara pandang pemain Timnas Indonesia.
Cara pandang ini mencakup soal kesadaran pemain soal makanan yang dikonsumsi, menumbuhkan sikap profesional hingga aspek mental.
“Para pemain muda ada naik dan turun berkaitan dengan performa, tetapi daya juang dan semangat mereka terus berkembang,” ucapnya dilansir dari Sports Khan.
Aspek yang juga disorot STY yakni pemain kerap berlama-lama sebelum latihan. Ia membuat perbandingan pemain Korea hanya butuh paling lama tiga menit untuk bersiap tetapi pemain Indonesia butuh sampai 15 menit.
Hal ini membuatnya melakukan pendekatan yang berbeda. Pelatih berusia 53 itu mengaku bikin jadwal yang ketat untuk mengatur kegiatan pemain.
“Itulah mengapa mereka [pemain Korea] berpindah dengan cepat dari sesi latihan ke waktu mandi dan berlanjut ke waktu makan. Saya mengatur jadwal agar semua itu bisa terjadi,” kata pelatih yang ditunjuk menukangi Timnas Indonesia tahun 2019 lalu.
“Diperlukan waktu empat tahun untuk bisa mengubahnya seperti itu,” katanya melanjutkan sembari tertawa.
Sumber foto : suara.com