Apa yang paling menyenangkan dibanding mematahkan opini negatif seseorang dengan sesuatu yang jauh lebih baik dari perkiraan orang-orang tersebut? Nampaknya, hal tersebutlah yang sedang dirasakan Alex Oxlade Chamberlain, mantan pemain Arsenal yang kini tengah menikmati performa menanjak bersama klub barunya Liverpool.
Setelah sempat dikritik tajam dan dianggap sebagai pembelian sia-sia, kini Chamberlain seakan menutup mulut para pengkritiknya tersebut. Menariknya, klub lamanya Arsenal kini tengah memasuki periode terburuk mereka dalam beberapa puluh tahun terakhir. Chamberlain ibarat selamat dari sebuah bencana kapal Titanic pada musim ini. Ia berhasil keluar dari situasi genting di tubuh tim lamanya yang tengah tenggelam dan kini bahkan memancing simpati tidak hanya dari para pendukung Arsenal sendiri tapi juga dari tim lainnya.
Liverpool di sisi sebaliknya kini bertengger di posisi runner-up sementara karena Manchester United belum bermain di pekan ke-29. Di ajang Liga Champions pun Liverpool seakan sudah menapakkan 1 kaki mereka di babak 8 besar setelah menang besar atas Porto di leg pertama.
Chamberlain bahkan tampil brilian dalam 3 pertandingan terakhir bersama The Reds. Di pertandingan terakhir menghadapi Newcastle, pemain berjulukan The Ox ini bahkan dinobatkan sebagai pemain terbaik berkat 1 assistnya kepada Mohammed Salah dan penampilan energetiknya di lini tengah.
The Ox yang disinggung akan masa lalunya saat baru pindah ke Liverpool pun meladeni pernyataan wartawan terkait komentar-komentar yang dikeluarkan saat itu. Thiery Henry dan Gary Neville merupakan 2 orang yang sangat vokal mengomentari kepindahan Chamberlain saat itu. Henry berkomentar bahwa ia tidak mengerti mengapa Liverpool mau mengeluarkan uang sebesar 40 juta Poundsterling untuk pemain yang dianggap legenda Arsenal tersebut tidak mempunyai titik unggul dalam permainannya. “Saya sudah menyaksikan penampilannya untuk waktu yang lama dan saya tidak tahu sebenarnya apa yang menonjol dari dirinya”, ujar Henry. Neville pun menyindir transfer tersebut dengan berujar bahwa Arsenal sangat beruntung bisa menjual Chamberlain dengan harga setinggi itu (menyindir kualitas Chamberlain yang tidak seberapa).
Chamberlain pun mengakui bahwa Ia tau dan mendengarkan kritik-kritik tersebut. “Tentu saja saya menyadari komentar mereka. Namun saya rasa mereka hanya melakukan sesuatu yang bodoh. Saya sudah cukup dewasa untuk menerima hal-hal tersebut, namun yang paling penting saat ini adalah apa yang saya pikirkan tentang diri saya dan apa yang Klopp berikan serta ajarkan kepada saya”, ujar Chamberlain.
“Saya bermain bersama pemain top seperti Mo Salah saat ini. Melihatnya mencetak 32 gol musim ini dan bersaing bersama Kane dan Aguero di daftar pencetak gol terbanyak adalah hal luar biasa. Tidak banyak orang yang memperkirakan hal tersebut di musim pertamanya. Segala masukan dari Salah menjadi pembelajaran bagi saya dan kami menikmatinya. Kerja sama tim kami hanya semakin baik dari hari ke hari”, tambah Chamberlain.
Kini mungkin Henry dan Neville tidak begitu peduli dengan apa yang dikatakan Chamberlain, hanya saja, dari sisi seorang pemain yang dianggap sebagai beban di klub lamanya, adalah sebuah kemenangan tersendiri bagi Chamberlain untuk kini tampil cemerlang di saat mampu membungkam para pengkritiknya dan terhindar dari malapetaka setelah hijrah ke Liverpool.
Siapa yang mau terus diselimuti awan hitam bersama klub yang tidak memiiki arah dan tujuan jelas seperti Arsenal saat ini.
Mungkin Neville setidaknya harus sedikit mengoreksi ucapannya perihal kemenangan Arsenal dalam bursa transfer musim panas lalu.