Manchester United mengawali musim 2018/19 dengan penampilan sangat buruk di bawah asuhan bekas manajer Jose Mourinho. Namun kini di bawah asuhan manajer sementara mereka, Ole Gunnar Solskjaer, The Red Devils mulai bangkit meraih berbagai kemenangan.
Meski demikian, Solskjaer menolak untuk membandingkan kesuksesan klub pada musim 1998/99, di mana United meraih tiga gelar sekaligus.
United sukses mencatatkan kemenangan atas Chelsea dan Arsenal untuk memenangkan Piala FA pada tahun 1999. Di tahun yang sama, comeback adalah ciri khas kesuksesan United, khususnya dalam melawan Juventus di semifinal dan kemenangan 2-1 atas Bayern Munich memperkuat posisi Solskjaer dalam sejarah .
“Untuk memenangkan trofi Anda harus memenangkan setidaknya satu atau dua pertandingan yang benar-benar sulit, itu adalah momen yang menentukan,” kata Solskjaer.
“Kami mengalahkan Liverpool, Chelsea dan Arsenal saat itu, dan Anda pikir Anda pantas mendapat sedikit keberuntungan dalam babak berikutnya.
“Sebuah perbandingan dengan 1999? Kami tidak menantang untuk memenangkan liga tahun ini, tetapi kami menantang untuk memenangkan dua trofi lainnya.” tambah Solskjaer.
Manchester United akan menghadapi Barcelona di babak perempat final Liga Champions. (Sumber:www.youtube.com)
United akan menghadapi Barcelona di babak perempat final Liga Champions usai menyingkirkan raksasa Prancis, yaitu Paris Saint-Germain di babak 16 besar.
“Saya percaya bahwa Anda mendapatkan apa yang layak Anda dapatkan dalam hidup, dalam olahraga. Jika Anda bekerja keras, tunjukkan sikap yang benar, Anda dapat memaksimalkan peluang Anda.” kata Solskjaer.
“Kami telah menunjukkan melawan PSG bahwa pada hari tertentu kami bisa mengalahkan tim teratas, tetapi sekali lagi ada begitu banyak variabel dan dalam permainan ini hal-hal diputuskan dengan margin.
“Dengan VAR, meskipun bagi saya itu penalti, Anda bisa sial dan tidak mendapatkannya dan kami bisa keluar dan tidak ada yang akan mengingat kinerja PSG. Kami bisa terus maju, tetapi Anda harus beruntung dan baik.” tambah Solskjaer.
Meski Real Madrid, Bayern Munich dan PSG telah tersingkir, Solskjaer tetap yakin bisa mencapai puncak Liga Champions walau harus berhadapan dengan Barcelona, Juventus atau klub lain.
“Dengan Cristiano masih ada di dalamnya, saya pikir itu tidak membuka sebanyak itu. Itu berjalan dalam siklus, Porto menang pada 2004, Monaco mencapai final, Ajax, Anda tidak pernah tahu. Pada hari apa pun, siapa pun bisa mengalahkan siapa pun. Anda mendapat keberuntungan, tapi terkadang lebih baik beruntung daripada baik.” kata Solskjaer.