Lusail Iconic Stadium akan menjadi saksi bisu penasbihan raja sepakbola tahun ini. Final impian Argentina menghadapi Prancis akan tersaji pada laga puncak 18 Desember mendatang dan mempertemukan dua pemain fenomenal masa kini dan masa mendatang, Lionel Messi serta Kylian Mbappe. Sama-sama sudah mencetak 5 gol sejauh ini, mereka tak hanya mempertaruhkan status sebagai negara dan pemain terbaik, tapi mereka juga beradu dalam ajang pencetak gol terbanyak di laga puncak.
Meski terkesan rancu untuk menentukan siapa raja di masa kini, banyak yang melihat laga ini sebagai upaya Messi menegaskan dominasinya atas tiap pesaing serta calon pesaingnya di masa depan. Meraih gelar Piala Dunia seakan memastikan pemain asal Argentina ini sebagai pemain terbaik yang pernah bermain di atas lapangan hijau. Sedangkan bagi Mbappe yang baru berusia 23 tahun, gelar Piala Dunia dan status bintang sudah Ia raih meski tentu masih banyak pembuktian di level klub yang perlu Ia lakukan, berbanding terbalik dengan Messi yang lebih dulu meraih segalanya di level klub saat berusia muda.
Prancis yang berstatus sebagai juara bertahan tentu ingin mengulang pencapaian Brazil 60 tahun silam kala mempertahankan gelar di tahun 1962. Di era modern, belum ada lagi tim yang sanggup melakukannya setelah Argentina di tahun 1990 dan Brazil di tahun 1998 gagal mengulang kesuksesan 4 tahun sebelumnya. Prancis yang bermain jauh lebih reaktif semenjak mendulang sukses di Rusia 4 tahun silam kini memiliki formula serupa untuk mempertahankan gelar mereka. Meski banyak pemain mereka yang cedera, nyatanya kontribusi Griezmann sebagai raja lapangan tengah Prancis mampu membuat trio lini depan Mbappe-Giroud-Dembele bermain lebih baik dalam merusak pertahanan lawan. Jika terlalu fokus pada pemain seperti Mbappe dan Giroud, Argentina bisa kewalahan menetralisir Griezmann yang selama turnamen ini menjadi pemain terbaik di timnas Prancis.
Bagi Argentina, kemenangan ini akan membuat mereka meraih 3 gelar juara dunia dan mematri nama Messi sebagai sosok yang layak disejajarkan atau bahkan bisa jadi melebihi sosok Maradona. Meski terkesan lebih personal, nampaknya tak akan ada satupun pemain atau fans Argentina yang mempermasalahkan hal tersebut. Setelah nyaris meraih trofi ini di edisi 2014 silam, laga akhir Messi di pentas internasional ini seakan menjadi kesempatan terakhir yang sudah ditakdirkan bagi sang mega bintang. It is now or never.
Laga final ini jelas akan menjadi laga yang luar biasa baik bagi para pendukung negara masing-masing maupun pendukung sepakbola netral. Setelah dianggap antiklimaks 4 tahun silam, kini Piala Dunia akhirnya kembali menyajikan final impian yang dinantikan setiap penikmat sepakbola dunia.
Let the party begin!