Jack Grealish tengah menjalani salah satu periode terbaik dalam karirnya sejauh ini. Dalam 7 laga awal Liga Primer musim ini, Grealish mencatatkan 4 gol dan 5 assists. Aston Villa duduk di peringkat ke-6 sementara dengan mengantongi 1 laga sisa. Jika berhasil memenangkan laga tersebut, Villa akan duduk di puncak klasemen bersama dengan Leicester City yang mengantongi poin serupa.
Tak hanya karena performanya di kancah liga domestik, di panggung internasional pun Grealish akhirnya mendapatkan kesempatan untuk unjuk gigi. Pada akhir Agustus silam, pemain berusia 25 tahun ini akhirnya berhasil menembus tim utama The Three Lions. Yang terbaru, kegagalan Inggris maju ke babak gugur UEFA Nations League tak membuat Southgate kehabisan pujian untuk Grealish. Ia menjadi pembeda yang dianggap Southgate sebagai angin segar untuk tim nasional. Bahkan Southgate berujar bahwa penampilan Grealish pastinya akan lebih banyak membawa kemenangan pada tim dibandingkan kekalahan seperti yang baru mereka alami.
Meski demikian, liga Primer kehilangan banyak pemain andalan mereka karena ketatnya jadwal pertandingan di saat pandemi. Laga internasional membuat banyak pemain terserang virus COVID-19 sampai cedera karena akumulasi kelelahan yang terus menumpuk. Lihat saja bagaimana Liverpool kehilangan seluruh pemain bertahann utama mereka saat ini. Bahkan kalau dilihat dari awal musim, Liverpool sudah mendapati ke-11 pemain utama mereka masuk ke ruang perawatan.
Di Serie A pun banyak pemain terkena akibat dari parahnya laga internasional dan klub yang tak memberi waktu untuk beristirahat. Pioli menjadi korban terbaru meski sang pribadi adalah sosok pelatih AC Milan (bukan pemain).
Sosok seperti Grealish dan Aston Villa adalah dampak dari tidak normalnya laga – laga sepakbola dunia masa kini. Tanpa mengecilkan potensi Grealish dan tim yang Ia bela, hal ini mungkin takkan terjadi andai laga dijalankan dengan jadwal normal layaknya dunia sebelum pandemi menyerang.
Namun di saat seperti ini, kita pantas bersyukur karena ada suka di tengah duka pada sosok Grealish dan Aston Villa yang bisa saja memberi satu lagi kisah dongeng dalam lanjutan sejarah panjang olahraga sepakbola.