Dunia kembali kehilangan sosok salah satu pemain terbaik dunia pada masanya di awal tahun 2017 ini. Setelah sebelumnya legenda Liverpool, Steven Gerrard gantung sepatu dan mengakhiri masa baktinya sebagai seorang pemain, kini kompatriot sekaligus rival terdekat Gerrard juga memutuskan untuk mengakhiri karirnya sebagai pesepakbola. Frank James Lampard resmi gantung sepatu dari dunia sepakbola di usianya yang ke 38 tahun setelah berkarir selama kurang lebih 21 tahun lamanya di dunia sepakbola.
Lampard yang begitu terkenal sebagai salah satu legenda serta pemain kesayangan di Stamfrod Bridge sempat mengalami masa-masa sulit di awal karirnya. Merupakan keponakan dari salah satu pelatih ternama di Inggris, Harry Redknapp, Lampard mendapatkan sorotan yang cukup tajam di masa remajanya bersama West Ham United. Beberapa jajaran utama di West Ham bahkan menganggap bahwa karir Lampard akan berjalan di tempat akibat kemampuan fisik serta tekniknya yang biasa-biasa saja.
Semua pandangan dan persepsi itu pun berubah semenjak Lampard pindah ke Chelsea pada tahun 2001. Bersama dengan Claudio Ranieri, Lampard berubah menjadi salah satu sosok sentral lini tengah Chelsea. Kedatangan Roman Abramovich di musim 2005/2005 bahkan tidak mampu menggeser sosok Lampard sebagai jenderal lapangan tengah The Blues.
Bersama Chelsea, Lampard menyapu bersih semua gelar yang mampu Chelsea dapatkan. Tentu semua masih ingat bagaimana 2 gol Lampard ke gawang Bolton Wanderers membawa Chelsea meraih gelar Liga Inggris pertama mereka setelah 100 tahun lamanya. Total Lampard mengoleksi 3 gelar juara Liga Inggris (Premier League), 4 buah piala FA Cup, 2 Piala Liga (Carling Cup), 1 buah piala Liga Eropa (Europa League), dan tentunya 1 buah piala UEFA Champions League di tahun 2012 kala menghadapi Bayern Munich. Lampard telah memberikan seluruh titik darahnya untuk Chelsea selama kurun waktu 13 tahun lamanya.
Lampard yang tampil sebanyak 648 kali bersama Chelsea juga layak disebut sebagai salah satu gelandang terbaik Liga Inggris. Atau jika kalian ingin menyebutnya sebagai salah satu pemain terbaik di Liga Inggris. Lampard tercatat sebagai pencetak gol terbanyak bagi Chelsea dengan raihan 211 gol. Untuk urusan assist, Lampard duduk di peringkat 2 dibawah Ryan Giggs dengan total 102 assists selama bermain di ajang Liga Inggris. Untuk urusan mencetak gol di Liga Inggris, Lampard juga duduk di peringkat ke-4 dengan total 177 gol yang ia cetak. Hebatnya, 3 nama di atas Lampard yaitu, Alan Shearer, Wayne Rooney, dan Andy Cole bermain di posisi striker. Bahkan Lampard merupakan satu-satunya gelandang atau pemain tengah yang duduk di 10 besar pencetak gol terbanyak di Liga Inggris. Ia juga mencatatkan diri dalam 3 besar pemain dengan penampilan terbanyak di Liga Inggris dengan 609 penampilan hanya duduk dibawah Ryan Giggs serta Gareth Barry. Ia juga menjadi pencetak gol terbanyak dari luar kotak penalti dalam sejarah Liga Inggris dengan 41 gol.
Bersama tim nasional Inggris, Lampard sungguh dinaungi nasib yang jauh dari kata beruntung. Meski sempat mencetak tiga gol dan membawa Inggris melaju ke fase knock-out, Inggris harus rela tergusur oleh Portugal melalui drama adu penalti. Namun penampilannya di Piala Dunia 2006, 2010, dan 2014 menjadi babak kelam lain dalam karir cemerlang Lampard. Ia gagal sebagai algojo dalam adu penalti menghadapi Portugal dan tersingkirlah Inggris dari ajang 4 tahunan tersebut. Lalu pada tahun 2010, sepakan kerasnya yang menghujam tiang serta telah melewati garis gawang Manuel Neuer dianulir wasit sehingga gagal membuat Inggris menyamakan skor menjadi 2-2. Alhasil Inggris dilumat Jerman dengan skor telah 4-1.
Namun hal tersebut tidak menambah noda berarti bagi Lampard di mata banyak penggemar serta rekan-rekan setimnya selama ini. John Terry bahkan beranggapan bahwa Lampard adalah pemain terbaik Chelsea sepanjang masa dan memberikan gelar ‘Mr. Chelsea’ kepada Lampard.
Kerja keras serta usaha pantang menyerah memang menjadi ciri khas Lampard selama merumput bersama West Ham, Chelsea, Manchester City, dan New York City. Kini Lampard diberitakan memasuki latihan untuk menjalani masa pensiunnya sebagai pelatih sepakbola. Dan jika memang Lampard memutuskan demikian, melihat semangat serta tekadnya selama ini di lapangan, tidak ada satupun orang yang berhak menyangsikannya untuk kembali meraih sukses dari pinggir lapangan.
Happy retirement Super Frank!