Era baru bagi tim Atlanta Hawks akan segera dimulai. Dalam persiapan menghadapi musim yang akan datang, Hawks membuat sebuah keputusan besar dengan tidak memperpanjang kontrak sang bintang, Al Horford. Padahal, pemain yang pada bulan Juni lalu berusia 30 tahun ini sudah membela Hawks selama 9 musim dan terpilih untuk bermain di pertandingan NBA All-Stars sebanyak 4x. Akan tetapi kesuksesan individual Horford tidak diikuti dengan kejayaan Atlanta Hawks. Bersama dengan Horford, tim yang bermarkas di Philips Arena ini hanya pernah melaju 1x ke babak final wilayah timur NBA pada tahun 2015, sebelum dikalahkan oleh tim Cleveland Cavaliers.
Oleh sebab itulah, untuk musim kompetisi 2016-2017, Hawks mendatang seorang center bernama Dwight Howard untuk menggantikan Al Horford yang memutuskan untuk membela tim Boston Celtics. Howard sendiri sejatinya tidak mengakhiri musim lalu dengan baik. Tim yang sebelumnya ia bela, Houston Rockets, harus tersingkir dengan memalukan pada babak pertama playoffs wilayah barat oleh Stephen Curry dan Golden State Warriors. Statistik permainan Howard juga cukup buruk, dengan ia hanya mampu membuat rata-rata 13.7 poin per-pertandingan, cetakan angka terendah kedua sepanjang 12 tahun ia berkarir. Howard juga dikabarkan memiliki hubungan yang kurang harmonis dengan beberapa staf kepelatihan serta rekan-rekan 1 tim-nya di luar lapangan.
Akan tetapi, Howard mempunyai resolusi yang baru bersama dengan Atlanta Hawks. Pemain yang juga lahir di kota Atlanta ini bertekad untuk kembali ke performa terbaiknya, seperti yang ia lakukan saat masih berseragam tim Orlando Magic. Pada tahun 2009, Howard secara luar biasa berhasil membawa Orlando Magic lolos ke NBA Finals sebelum akhirnya menyerah kalah oleh tim Los Angeles Lakers. Dengan tinggi badan 211 cm dan berat 120 kg, Howard memang pandai dalam memaksimalkan kekuatannya untuk bermain secara dominan di bawah ring. Alhasil, ia berhasil mencatatkan namanya sebagai pencetak angka terbanyak dalam sejarah tim Orlando Magic. Selain itu, Howard juga 3x berturut-turut terpilih untuk menjadi NBA Defensive Player of the Year atau pemain bertahan terbaik di tahun 2009, 2010, dan 2011.
Sebenarnya, kemampuan Howard dalam bertahan maupun menyerang sudah tidak perlu dipertanyakan lagi. Hanya saja, ia acapkali terlibat konflik yang membuatnya tidak dapat bermain maksimal di atas lapangan. Tugas berat pastinya akan dihadapi oleh pelatih Hawks, Mike Budenholzer dalam menangani pemain berjuluk “Superman” ini. Jika Budenholzer mampu merestorasi kembali permainan Howard yang terdahulu, Atlanta Hawks jelas akan menjadi penantang yang kuat bagi sang juara bertahan, Cleveland Cavaliers di wilayah timur. Apalagi dengan adanya dukungan dari pemain berkualitas seperti Paul Millsap dan Kyle Korver, sang “Superman” seharusnya mampu terbang tinggi di langit Atlanta untuk mengalahkan musuh-musuhnya.