Membayangkan Messi mengenakan seragam klub Eropa lain selain Barcelona? Cukup sulit nampaknya membayangkan hal tersebut. Jika kita mengucapkan hal ini beberapa tahun silam, kita akan dikira halu atau minimal baru selesai minum obat pusing. Namun, kehidupan seringkali berjalan tak sesuai rencana. Jika dulu kita berpikir setidaknya Messi akan langsung hijrah ke Argentina untuk membela klub masa kecilnya sebelum benar-benar pensiun, dini hari tadi (WIB) kita diberikan sebuah kemungkinan akan kemustahilan yang selama ini kita percayai secara teguh.
Meski sudah berusi 34 tahun, Messi belum menunjukkan tanda-tanda akan segera gantung sepatu dari panggung tertinggi sepakbola Eropa dan dunia. Baru saja berhasil menyabet gelar internasional bersama Argentina dengan berstatus sebagai pemain terbaik di Copa America, nampak mustahil Messi tiba-tiba pulang kampung ke Newell’s Old Boy musim depan.
Peraturan finansial “La Liga Economic Control” memaksa Barcelona dan Messi sulit kembali bersatu. Barcelona yang memiliki segudang utang dan gagal menjual pemain-pemain bintang mereka yang lain memaksa Messi untuk tidak kembali diikat dengan kontrak kerja di Camp Nou. Meski diberitakan bahwa Messi sudah rela memangkas gajinya selama 50% untuk 5 musim ke depan, nampaknya Joan Laporta tetap terpaksa mengambil keputusan untuk menyingkirkan Messi demi menyelamatkan kelangsungan masa depan klub yang Ia pimpin.
Sempat dianggap sebagai kecama semata untuk mengusik keputusan presiden La Liga, Javier Tebas, tiba-tiba pihak ofisial klub merilis pernyataan resmi bahwa Messi benar-benar akan meninggalkan Barcelona musim depan. Tebas sendiri diberitakan tidak gentar dengan keputusan ini demi menegakkan keadilan bagi kompetisi La Liga. Keputusan ini tentu dianggap berani mengingat peluang keluarnya beberapa sponsor besar yang mengganggap Messi sebagai daya tarik utama Liga Spanyol selama ini.
Sore nanti (WIB), Laporta selaku presiden Barcelona akan melakukan konferensi press resmi terkait hal di atas. Kecil kemungkinan semua ini hanyalah ancaman semata apalagi pihak klub sendiri telah merilis pernyataan resmi seperti yang kita lihat telah memenuhi segala sudut media semenjak dini hari tadi.
Kini pertanyaan yang lebih menarik adalah destinasi berikutnya Messi di Eropa. Dari segi finansial, hanya ada 2 klub yang memungkinkan Messi untuk tetap mendapatkan upahnya secara layak. Paris Saint Germain menjadi yang terdepan meski tentu saja peluang apapun masih bisa terjadi. Manchester City sendiri nampak tak akan melakukan pendekatan setelah mereka resmi mendatangkan Jack Grealish dengan mahar 100 juta Poundsterling, sebuah rekor pembelian termahal di Liga Primer di tengah situasi pandemi yang mencekik.
Apapun keputusan Messi, setidaknya harapan beberapa oknum yang meragukan kinerja Messi di luar zona nyamannya akan tersingkap. Saya rasa mereka hanya malas bangun subuh dan melihat aksi Messi di ajang Liga Champions selama ini.
–
Bagi Messi ini adalah bukti bahwa hidup memang tak selamanya berjalan sesuai dengan harapan dan impian. Secinta apapun Messi pada klub yang telah memberinya segala hal hingga saat ini, Ia perlu ingat bahwa di dunia yang fana ini tak ada hal yang abadi. Tidak ada.