Joan Mir mengaku akan mengalami nasib yang sama seperti Jorge Lorenzo dan Pol Espargaro yang tidak mampu beradaptasi dengan RC213V milik Honda.
Sejauh ini, Mir baru mengoleksi lima poin di MotoGP musim 2023. Hasil tersebut dinilai sangat kurang memuaskan bagi rider asal Spanyol tersebut.
“Balapan ini sangat sulit bagi saya. Saya mengalami masalah saat menghentikan motor,” kata Mir.
“Saya tidak bisa melakukan apa yang saya inginkan. Saat ini, tim tidak mengerti apa yang saya butuhkan untuk melaju kencang, dan saya tidak tahu apa yang saya butuhkan untuk mengendarai motor ini dengan lebih baik.”
“Tentu saja saya takut. Saya ingin menang, dan sulit bagi rider seperti saya untuk melihat saya di posisi saya sekarang. Motivasi saya adalah untuk menang, naik podium, tetap di depan.” tambah Mir.
Perjalanan Mir ke Honda sebenarnya sangat menyedihkan. Juara 2020 itu sedang dalam negosiasi kontrak dengan Suzuki, di mana ia ingin bertahan selama dua tahun lagi.
Namun, tiba-tiba, Suzuki memutuskan untuk meninggalkan MotoGP, memaksa Mir untuk mencari arah baru. Honda kemudian muncul sebagai pilihan. Dan pilihan yang bagus, meskipun masalah RC213V sudah ia ketahui dengan baik.
Mir mengaku sangat senang bisa bergabung dengan Repsol Honda. Tapi, seperti dikatakan banyak orang, Honda diketahui memiliki masalah pada daya mesinnya.
Pengaturan waktu Honda sama sekali tidak bagus. Bahkan sebelum kehilangan Marc Marquez karena patah lengan kanan, sudah menjadi bukti bahwa motornya memiliki masalah serius.
Jauh sebelum Mir bergabung dengan Honda, Lorenzo telah merasakan hal serupa, dimana ia gagal total di Honda.
Waktu Lorenzo di Honda sangat buruk sehingga ia memilih untuk menyerah dan pergi setahun sebelum kontraknya selesai.
Selama 15 balapan yang diikuti Lorenzo pada 2019, ia hanya mengoleksi 28 poin, yang membuatnya menempati posisi ke-19 di klasemen MotoGP Sangat-sangat jauh dari kemampuan seorang juara hebat.