Julen Lopetegui sadar kini berada di klub yang punya sejarah sukses besar, Real Madrid. Eks pelatih timnas Spanyol itu bertekad menyatu dengan DNA juara Madrid.
Lopetegeui memulai era baru di Madrid usai ditunjuk sebagai pelatih pada musim panas ini. Pelatih 51 tahun itu menggantikan Zinedine Zidane yang mundur dari klub, usai mengantarkan mereka memenangi titel Liga Champions ketiga secara beruntun.
Menggantikan Zidane yang mengantarkan Madrid delapan trofi dalam dua setengah musim jadi sebuah tantangan besar untuk Lopetegui. Dalam kariernya sebagai pelatih, pria yang pernah menukangi Rayo Vallecano dan Porto ini praktis belum pernah memenangi trofi mayor.
Dia mengantarkan Spanyol U-19 dan U-21 menjuarai Piala Eropa, tapi belum sampai membawa tim senior berjaya di Eropa maupun dunia. Lopetegui mengakui sebagai pelatih, dirinya juga perlu menyerap karakter juara Madrid.
Memenangi sesuatu kembali selalu jadi hal tersulit. Melakukannya juga menaikkan kesadaran akan kapasitas kolektif tim, memberdayakannya, dan mencoba untuk lebih ambisius dan ambisius lagi,” ungkapnya dilansir situs resmi klub.
DNA Real Madrid itu yang begitu. DNA pemain Real Madrid adalah begitu. Dan DNA pelatih Real Madrid juga harus seperti itu,” tandas Lopetegui.
Lopetegui berpeluang meraih trofi pertamanya bersama Madrid di Piala Super Eropa, di mana dia akan memimpin tim menghadapi Atletico Madrid pada Kamis (16/8/2018) dinihari WIB.