Tahun lalu, Team Spirit berada di posisi 13-16 di TI11. Sepertinya keajaiban TI10 mereka telah padam. Namun hanya dengan satu perubahan roster dan mencapai puncaknya pada waktu yang tepat di musim ini, Team Spirit berhasil menjuarai The International 2023 (TI12) dengan kemenangan 3-0 atas Gaimin Gladiators di babak grand final. Team Spirit hanya kalah dalam dua pertandingan di seluruh turnamen, dan menjadi organisasi kedua setelah OG yang berhasil menjuarai TI dua kali. The International untuk kedua kalinya.
Team Spirt masuk ke babak grand final melalui upper bracket, tanpa banyak diuji. Gaimin Gladiators datang dari lower bracket, setelah memainkan tiga seri dan lima pertandingan lebih banyak dari lawan-lawan mereka. Namun GG melakukannya dengan penuh gaya, mengalahkan tim-tim dengan susunan pemain yang cepat. Pertanyaan besar yang muncul menjelang grand final adalah bagaimana cara sang juara TI10 untuk menghentikan gaya permainan cepat dari pemenang tiga kali DPC Major ini? Tentu saja, Team Spirit memiliki sesuatu yang membuat mereka unggul sebelum grand final dimulai – Illya “Yatoro” Mulyarchuk mencukur rambutnya untuk memberikan buff botak kepada mereka!
Team SpiritvsGaimin Gladiator
Game 1 (33:27)
Team Spirit keluar dengan semua senjata yang menyala di game 1 untuk memberi Gaimin Gladiators rasa obat mereka sendiri. Ini adalah meta di mana permainan berlangsung lama, tetapi GG adalah tim yang mengakhiri permainan lebih awal dengan hero-hero seperti Chaos Knight dan Weaver. Team Spirit melakukan banned terhadap CK, memilih Weaver dan Yatoro benar-benar merajalela dengan hero tersebut. Rasanya untuk pertama kalinya di babak playoff, Gaimin Gladiator tertinggal dengan jumlah net worth yang signifikan pada menit ke-10.
Game 2 (42:59)
Game 2 berlangsung seimbang selama 30 menit pertama, namun Gaimin Gladiator berhasil meloloskan Magnus. Ada beberapa kombinasi pemain-pemain yang ikonik di Dota 2, dan salah satu yang paling ikonik adalah Magomed “Collapse” Khalilov dan Magnus! Untuk menambah ceri di atas kue, Yatoro mendapatkan Faceless Void. Tidak hanya dia luar biasa di Faceless Void, tetapi dengan Empower, sang pahlawan benar-benar lepas kendali dengan farming-nya. Pertandingan mulai berpihak pada Team Spirit setelah setengah jam berkat beberapa visi yang luar biasa untuk mengikuti pertarungan puncak tim yang hebat. Yatoro mengakhiri permainan dengan Rampage untuk memberi Team Spirit keunggulan 2-0 di grand final. Sebelum seri ini, hanya Quinn “Quinn” Callahan yang mampu membuat Pangolier berjaya di panggung utama. Namun di game ini, Denis “Larl” Sigitov memiliki permainan yang luar biasa pada hero tersebut, dan itu pun melawan counter utama dalam bentuk Primal Beast.
Game 3 (42:05)
Ciri khas juara di Dota 2 adalah kemampuan untuk beradaptasi dan mengejutkan lawan saat mereka tidak menduganya. Team Spirit tidak memainkan Dazzle sepanjang turnamen, dan ketika Shadow Priest berhasil melewati dua fase ban pertama, mereka mengambil hero tersebut untuk Larl. Ini menjadi Ancient Apparition, yang merupakan pick AA pertama GG di turnamen tersebut. Dan pemahaman tentang pengaturan waktu begitu sempurna – sebagian besar tim akan terlihat bermain cepat jika kamu memiliki Chaos Knight melawan Spectre. Namun Team Spirit mendapatkan dua Hands of Midas, dua Silver Edge dan begitu mereka mendapatkan timing yang tepat, mereka benar-benar menghancurkan Gaimin Gladiator! Sekitar menit ke-26, probabilitas kemenangan untuk Team Spirit hanya 4% (memang algoritmanya sedikit menguntungkan Spectre), tapi melihat mereka bermain dan membalikkan keadaan, Anda tidak akan pernah membayangkan bahwa peluangnya sangat kecil. Pada menit ke-30, skor pembunuhan adalah 31-18 untuk Gaimin Gladiator. Di akhir permainan 12 menit kemudian, skor kill adalah 36-32 untuk Team Spirit. Mereka membalikkan keadaan dengan sangat cepat, GG tidak tahu apa yang menimpa mereka.
