Perserikatan Bangsa-Bangsa dikabarkan telah memaksa pemerintah China untuk memberikan bukti-bukti tentang kondisi terkini petenis putri mereka, Peng Shuai.
Juru bicara Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) PBB, Liz Trossell, mendesak tindakan perlu diambil guna menekan pemerintah China dalam pembuktian kesehatan Shuai saat ini.
“Penting untuk memiliki bukti tentang keberadaannya dan apakah dia baik-baik saja. Dan kami mendesak agar penyelidikan yang transparan dilakukan atas tuduhan penyerangan seksualnya,” ucap Liz.
“Kami menuntut penyelidikan yang transparan. Ini harus menjadi kasus untuk semua tuduhan penyerangan seksual. kekerasan seksual ada di semua masyarakat .”
“Kami ingin menekankan bahwa penting untuk mengetahui di mana dia (Shuai) berada dan dalam kondisi apa dia, dan bagaimana dia.” tambah Liz.
Seperti yang diberitakan media baru-baru ini, Shuai menghilang usai melontarkan tuduhan terhadap mantan wakil perdana menteri China, Zhang Gaoli, memaksanya berhubungan seks.
“Mengapa Anda harus kembali kepada saya, membawa saya ke rumah Anda untuk memaksa saya berhubungan seks dengan Anda? Ya, saya tidak punya bukti, dan tidak mungkin memiliki bukti,” kata Shuai.
“Saya tidak bisa membayangkan betapa jijik saya, dan berapa kali saya harus bertanya pada diri sendiri apakah saya merupakan manusia?” tambah Shuai.
Shuai akhirnya kembali muncul saat menghadiri pertandingan tenis di Beijing, Minggu (21/11/21). Dalam foto-foto tersebut yang diterbitkan China Open, Shuai terlihat di antara para tamu dengan memakai jaket biru tua dan celana panjang putih.
Sementara itu, Asosiasi Tenis Wanita (WTA) mengancam menolak China dari turnamen. Sementara itu, dua negara sekutu Amerika Serikat dan Inggris turut memaksa China untuk memberikan bukti keberadaan dan keamanan Shuai.
“Kami sepenuhnya siap untuk menarik kegiatan kami dari China dan menghadapi semua komplikasi yang muncul. Karena tuduhan pemerkosaan lebih penting daripada bisnis.” kata WTA dalam sebuah pernyataan.
“Foto dan rekaman video Shuai kemarin kami anggap tak cukup dan tidak mengurangi kekhawatiran WTA untuk mempercayainya.” tambah WTA.