Sudah hampir tujuh tahun nama Michael Schumacher selalu dirindukan di Formula 1. Usai mengalami kecelakaan saat bermain ski di kawasan Meribel, pegunungan Alpen, pada akhir tahun 2013, mantan juara asal Jerman tersebut masih mengalami geger pada otak hingga saat ini.
Banyak media ingin mengetahui kondisi terakhir Schumacher, namun pihak keluarga selalu menutupi dan menolak untuk mempublikasikan hal tersebut.
Berbicara kepada media, bos FIA, Jean Todt, mengaku ia sempat melihat Schumacher tengah berjuang melawan penyakitnya baru-baru ini dari luar gerbang rumah.
“Saya melihat Michael minggu lalu. Dia tengah berjuang. Saya berharap dunia akan bisa melihatnya lagi. Itulah yang sedang ia dan keluarganya lakukan.” kata Todt.
“Saya suka Michael, tetapi tidak mungkin untuk mengatakan siapa yang terbaik. Ada Juan Manuel Fangio, Jim Clark, Ayrton Senna dan Michael. Anda hanya dapat berpikir tentang siapa yang terbaik dalam generasi tertentu.” tambah Todt.
Todt dan Schumacher sama-sama bekerja di Ferrari pada awal tahun 2000. Dua pria ini sukses mengangkat nama Ferrari di F1 selama beberapa musim.
“Saya ingat pada tahun 2000 ketika saya berada di podium di Suzuka bersama Michael setelah ia memenangkan gelar pertamanya bersama Ferrari dan saya berkata kepadanya bahwa hidup kita tidak akan pernah sama lagi.” kata Todt.
“Kami telah mencapai semua yang kami inginkan. Setelah kecelakaan seperti yang dialami Michael, apakah penting apakah Lewis telah memenangkan lebih banyak?
“Ini masalah proporsi. Kita semua beruntung di Formula Satu ketika Anda melihat apa yang sedang terjadi di dunia, dan tidak hanya virus corona.” tambah Todt.
Ketika ditanya apakah Todt menganggap Schumacher pembalap terhebat yang pernah ada, pria asal Prancis tersebut mengatakan masing-masing pembalap F1 memiliki masanya tersendiri termasuk seperti juara saat ini Lewis Hamilton.
“Saya tahu itu bisa terjadi bahwa Lewis mengalahkan rekor Michael sebagai pembalap paling berhak dalam sejarah. Semua bahan ada di sana dengan Mercedes baginya untuk melakukan itu. Sejujurnya saya tidak keberatan.” kata Todt.