Pep Guardiola baru saja mengantarkan Manchester City menjuarai Liga Premier Inggris musim ini, nama Guardiola sendiri tidak asing lagi bahkan bisa disebut sebagai salah satu pelatih terbaik saat ini yang pernah ada.
Barcelona, Bayern Munchen, dan Manchester City merupakan tiga klub yang merasakan tangan dingin Guardiola. Arsitek asal Spanyol itu tercatat telah menghasilkan 23 gelar di tiga klub berbeda.
Pada musim ini, Guardiola membawa Manchester City meraih trofi Premier League. The Citizens menuai kesuksesan dengan tim yang diperkuat campuran pemain berpengalaman dan pemain muda.
Guardiola memang dikenal piawai mengorbitkan para pemain muda. Sergio Busquets, Pedro Rodriguez, Thiago Alcantara, Raheem Sterling, hingga Leroy Sane merupakan deretan pemain muda yang tampil gemilang di bawah asuhan Guardiola.
Akan tetapi, beberapa pemain muda lain tidak bernasib sama seperti mereka. Bola.com mencatat, ada para pemain belia yang justru tidak bisa beradaptasi dengan gaya permainan yang diinginkan Guardiola.
Siapa saja para pemain muda yang gagal saat dilatih Pep Guardiola? Berikut ini adalah pemain-pemain tersebut.
Bojan Krkic
Bojan Krkic sejatinya diorbitkan oleh Frank Rijkaard, pelatih Barcelona sebelum Pep Guardiola. Namun, Guardiola tidak bisa memberikan posisi pemain inti kepada Bojan selama tiga tahun.
Pada 2011, Bojan yang berusia 21 tahun dilepas ke AS Roma. Setelah itu, karier Bojan perlahan meredup dan kini hanya bermain bersama Deportivo Alaves sebagai pemain pinjaman Stoke City.
Diego Contento
Diego Contento diprediksi menjadi bek kiri masa depan Bayern Munchen. Dia sudah merasakan debut pada 2009, saat berusia 19 tahun.
Namun, kedatangan Guardiola ke Bayern Munchen pada 2013, memaksa Contento tersingkir. Contento yang berusia 23 tahun hanya dijadikan pelapis David Alaba dan Philipp Lahm.
Semusim berselang, Bayern Munchen melepas Contento ke Girondins Bordeaux. Alasannya, Guardiola membeli bek kiri baru dari Valencia, Juan Bernat, sebagai pelapis Alaba maupun Lahm.
Mario Gotze
Bayern Munchen secara mengejutkan membeli Mario Gotze yang berusia 21 tahun dari Borussia Dortmund pada 2013. Gotze dianggap cocok bermain di bawah asuhan Guardiola.
Akan tetapi, Guardiola tidak menemukan posisi yang cocok untuk Gotze. Meski sering bermain, Gotze kebanyakan tampil sebagai pemain pengganti.
Pengabdian Gotze di Bayern Munchen pun sama seperti Guardiola. Pada musim panas 2016-2017, Gotze dilepas kembali ke Borussia Dortmund, sementara Guardiola memilih ke Manchester City.
Pierre-Emile Hojbjerg
Pierre-Emile Hojbjerg merupakan gelandang yang diprediksi menjadi pemain andalan Bayern Munchen. Dia merasakan debut saat berusia 17 tahun dan Bayern Munchen dilatih Jupp Heynckes.
Akan tetapi, sejak ditangani Guardiola, Hojbjerg gagal mendapat kepercayaan penuh. Dia hanya tampil dalam sembilan pertandingan.
Dalam dua musim berikutnya, Hojbjerg justru dipinjamkan ke FC Augsburg dan Schalke 04. Saat Guardiola pergi dari Bayern Munchen, Hojbjerg pun memutuskan meneruskan karier di Southampton.
John Stones
John Stones pindah dari Everton ke Manchester City atas permintaan Guardiola pada 2016. Selain untuk memenuhi kuota pemain homegrown, Stones juga dianggap sebagai bek tengah potensial.
Akan tetapi, Stones tidak juga membuat Guardiola terkesan selama dua musim. Pada musim ini, Stones yang berusia 23 tahun hanya tampil dalam 28 pertandingan The Citizens di berbagai ajang.