M. Kusnaeni merupakan pengamat sepak bola nasional, melihat keberadaan Timnas Indonesia U-19 harus selaras dengan bergulirnya kompetisi di tanah air. Kompetisi di tanah air yaitu Liga 1 dan 2 jadi wadah untuk para pemain mematangkan kemampuan.
Kusnaeni mengatakan setelah dua bulan latihan keras di Kroasia, Timnas Indonesia U-19 telah mengalami peningkatan yang cukup bagus. Baik itu peningkatan dari segi fisik, stamina, mental maupun taktik bermain.
Memasuki November 2020, waktu menuju Piala Dunia U-20 yang menjadi target utama persiapan Garuda Muda hanya kurang dari enam bulan. Di fase ini seharusnya Timnas Indonesia U-19 sedang masuk di periode pemantapan.
“Enam bulan terakhir masa persiapan biasanya masuk periode pematangan, fisik, taktik, strategi, formasi dan lainnya. Kalau mereka [Timnas U-19] pulang ke Indonesia, tapi kompetisinya, liganya tidak jalan akan jadi kontradiktif.”
Karena tujuan kepulangan mereka itu selain untuk menghilangkan kejenuhan juga supaya pemain bisa kembali ke klub dan tampil di kompetisi, Liga 1 dan Liga 2. Di kompetisi itu mereka akan kembali terasah kemampuannya, periode pematangan itu berjalan,” ucap Kusnaeni.
Sebelumnya, rencananya setelah pulang ke Indonesia, Timnas U-19 akan kembali terbang ke Prancis untuk mengikuti Turnamen Toulon sembari mematangkan persiapan sebelum finalisasi dan tampil di Piala Asia U-20 pada 22 Februari mendatang di Uzbekistan.
Idealnya, lanjut Kusnaeni, lebih baik David Maulana cs tetap menjalani TC di luar negeri. Namun, butuh biaya yang sangat besar untuk bisa bertahan di luar negeri.
“Kalau pulang ke Indonesia, tapi tidak ada ruang buat pemain berkompetisi akan menjadi pekerjaan rumah tambahan buat pelatih,” kata Kusnaeni.
“Jika melanjutkan TC di Indonesia lalu uji coba dengan lawan yang levelnya di bawah mereka saat ini, fisik, stamina, feeling mereka akan berkurang karena kegiatannya tidak intensif,” ungkapnya.
Seperti diketahui sampai saat ini PSSI maupun operator kompetisi PT. Liga Indonesia Baru (LIB) masih belum mendapatkan izin keramaian dari kepolisian untuk kembali menggulirkan Liga 1 dan Liga 2 di tengah pandemi covid-19.
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan juga sudah menyampaikan perihal urgensi digulirkannya kembali kompetisi dan kaitannya dengan persiapan Timnas Indonesia U-19 ke Piala Dunia U-20 kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat Rapat Kerja Terbatas (Ratas), Selasa (20/10). Meski begitu, belum ada keputusan bijak yang diambil Presiden Jokowi sampai saat ini.
Sebelumnya, PSSI berencana menggulirkan kembali Liga 1 pada 1 Oktober 2020 lalu. Karena tidak dapat izin dari kepolisian, PSSI berencana memulainya paling cepat pada 1 November atau sampai izin dikeluarkan.
Sumber foto: tempo.co