Apa yang Arsenal lakukan pada para pendukungnya saat ini adalah sebuah tindakan kriminal. Menghabiskan lebih dari 120 juta Poundsterling untuk belanja pemain baru, Arsenal tetap dianggap tak memperbaiki kinerja tim secara baik. Selain itu, pola bermain yang masih kacau balau juga memperparah situasi ini. Kekalahan 0-2 dari Chelsea seakan mempertegas kekacauan yang ada di dalam tim asal London Utara ini.
Di atas kertas, Arsenal memiliki pemain yang cukup baik dan jelas sangat berpotensi. Sayangnya, sepakbola tak dimainkan dengan cara seperti itu. Secara keseluruhan, Mikel Arteta dianggap gagal meracik tim yang ada dengan maksimal dan egonya kini kian menyudutkan posisinya sebagai pelatih. Sempat bermain efektif dengan menggunakan skuad sesuai dengan kapasitas mereka, semenjak musim lalu, Arteta terkesan memaksakan idealismenya meski kenyataannya para pemain Arsenal tak fasih menerapkan ide tersebut di atas lapangan. 2 proses gol Chelsea mempertegas hal tersebut. Kita lihat bagaimana sisi kiri Arsenal terekspos begitu mudah akibat akumulasi sistem bertahan yang kacau, penempatan posisi pemain yang acak, hingga ketidakpercayaan diri yang menghantui para pemain di dalamnya.
Hal ini tentu tak bisa terus dibiarkan. Meski baru melakoni 2 laga, Arsenal sungguh kehilangan identitas mereka sebagai salah satu tim terbaik di Inggris. Hal ini bisa berimbas buruk pada para pemain potensial mereka yang tengah berkembang pesat. Di saat mereka seharusnya bersinar terang, pemain seperti Smith Rowe, Saka, Pepe, Lokonga, Martinelli, hingga Tierney malah harus menanggung beban tim yang kian hari makin berat rasanya. Pekan depan, Arsenal sendiri sudah diprediksi akan kembali menelan malu saat menghadapi sang juara bertahan Manchester City. Sungguh mengenaskan melihat nasib tim yang sempat begitu berjaya di era awal 2000an.
Tak bisa kita pungkiri bahwa para pendukung pun sudah kembali terbelah layaknya di era akhir kepemimpinan Arsene Wenger. Ini jelas memperkeruh situasi yang ada. Penuhnya Emirates Stadium kemarin juga nyatanya berbalik menekan para pemain Arsenal ke arah yang kurang menyenangkan. Backpass yang beberapa kali dilakukan pemain Arsenal saat sudah susah payah maju sampai ke wilayah kotak penalti Chelsea disambut riuh cemoohan dari para pendukung. Pemain Arsenal dianggap tak bernyali dan mementingkan cara bermain dari belakang yang tak membawa hasil mengikuti perintah Arteta dari pinggir lapangan. Akhir babak pertama dan akhir pertandingan pun diikuti dengan cemoohan yang tak kalah menekan. Para pendukung nampak tak bahagia meski bisa kembali menyaksikan tim kesayangan mereka tampil secara langsung. Bahkan beberapa berujar bahwa menyaksikan penampilan Arsenal secara langsung malah menjadikan segala halnya lebih menyakitkan.
Arsenal benar-benar dalam kondisi yang tidak baik. Meski kredit pantas diberikan pada Chelsea, cara mereka menjebol gawang Arsenal bukanlah hal yang spesial dan seharusnya juga bisa dilakukan tim manapun di dunia. Arsenal bermain begitu buruk melebihi tim-tim semenjana yang bahkan, bermain lebih rapi dan setidaknya memang kalah kelas. Arsenal terus menghancurkan kepercayaan pendukung pada diri mereka sendiri dengan penampilan mengerikan seperti kemarin.
Misteri apakah Arteta akan segera dipecat atau malah menunjukkan perbaikan menjadi topik hangat para gooners saat-saat ini. Jika memang tak ada perubahan yang pasti, maka bersiaplah untuk terus melihat aksi tak pantas dari Arsenal dalam beberapa waktu ke depan,
Kapok dan menyesal jadi pendukung Arsenal? Sama!