Nama Mason Greenwood mungkin takkan pernah lagi menjadi nama yang diidolakan atau dielukan oleh para pecinta sepakbola. Bukti kekerasan fisik dan verbal yang dilakukan pemuda berusia 20 tahun ini terhadap kekasihnya Harriet Robson cukup membuatnya dicap sebagai seorang kriminal dan sosok tak bertanggung jawab. Selain itu, Greenwood jelas dicap sangat bodoh karena menyia-nyiakan bakat serta harapan yang diberikan selama ini.
Bersama pemain seperti Saka, Foden, Mount, dan Jude Bellingham, Greenwood adalah harapan masa depan tim nasional Inggris dan dunia sepakbola. Kita semua tahu bagaimana berbakatnya pemain bernomor punggung 11 ini. Ia sudah mencetak 35 gol dalam 129 pertandingan bersama Manchester United. Meski masih banyak kekurangan seperti egonya di depan gawang, Greenwood jelas punya masa depan cerah andai bisa mengendalikan diri tak hanya di dalam tapi juga di luar lapangan.
DIketahui bahwa ternyata pada tahun 2020 silam Greenwood sudah pernah melakukan kekerasan serupa. Namun berita mengabarkan bahwa Ole yang saat itu masih menjabat sebagai pelatih berusaha membantu sang pemain berubah dan menutup kasus kekerasa tersebut. Tak hanya itu, Greenwood bersama Phil Foden pernah dipulangkan oleh Southgate karena melanggar aturan dengan mengundang beberapa wanita ke dalam kamar hotel di tengah merebaknya pandemi COVID-19. Hal ini jelas membuat banyak pihak murka dan membuat Greenwood belum lagi membela tim nasional Inggris hingga kasus ini menyeruak.
Tak heran jika Manchester United menindak tegas kasus ini dan membekukan Greenwood dari segala bentuk aktifitas bersama klub. Greenwood juga dikabarkan sudah dibawa ke kantor polisi untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
Meski hanya sesaat, Greenwood sempat memberikan harapan dan mimpi indah di masa depan. Sayang, lagi-lagi kemakmuran serta popularitas di usia muda membuat satu lagi pemain potensial ini harus lebih cepat menutup karirnya di dunia sepakbola profesional.
Pesona Mason Greenwood pun kini hanya tinggal kenangan. Tragis.