Tim asal London ini kini menaikan posisi mereka dengan perbedaan hanya tersisa lima poin dengan pemimpin klasemen sementara yakni Leicester City dengan kemenangan yang penuh gaya, dan menjadi satu-satunya tim lima terbesar yang mampu menang di Britannia.
Jikalau Tottenham tertekan di stadiun Britannia, anda bahkan tidak mampu merasakannya. Tiba di Staffordshire dengan kesadaran penuh bahwa hanya kemenanganlah yang mampu membuat harapan meraih Liga Primer Inggris untuk tetap hidup, mereka mempraktekannya denga sikap yang profesional hingga anda akan berpikir bahwa mereka telah menjadi juara. Didalam kurun waktu 4 minggu hal ini mungkin mampu menjadi kenyataan.
Hasil imbang Leicester 2-2 saat melawan West Ham membuka peluang untuk tim asuhan Mauricio Pochettino, tetapi hasil tersebut hanyalah berarti jikalau Spurs mampu mengambil kesempatan yang ada didepan mereka ini. Terakhir kali Leicester gagal mengambil poin penuh dari tim lawan adalah ketika mereka bermain imbang 2-2 dengan West Brom, yang dimana disaat yang bersamaan Tottenham pergi ke Upton Park menyadari bahwa kemenangan di sana akan membawa mereka memuncaki klasemen dan mendekatkan jarak mereka untuk memenangkan piala Liga Primer Inggris untuk pertama kalinya semenjak 1961.
Sayangnya pada kesempatan itu, tim asal London Utara ini tidak memakai kesempatan mereka dengan baiknya. Gol semata wayang dari Michail Antonio cukup untuk memastikan West Ham untuk mendapatkan 3 poin penuh dari pertandingan tersebut dan memperkuat kesempatan mereka untuk berakhir di empat tim teratas didalam liga. Kesempatan kelihatan seperti telah tidak ada untuk Tonttenham. Mendapatkan jadwal pertandingan yang lebih sulit dibanding rivalnya, yang membuat mereka hanya sangat berkemungkinan untuk mengakhiri musim puas dengan posisi di Liga Champions untuk musim depan.
Namun, meskipun Leicester semankin jauh dari kejaran, Pochettino dan pemainnya tidak melupakan filosofi mereka untuk bermain dengan baik dan memperkuat posisi mereka di klaseman. Mereka tetap terus menekan tim-tim lainya, mempertahankan permainan passing yang sangat lancar, dan di dalam Harry Kane mereka mempunyai seorang pencetak gol yang tidak banyak pemain mampu di bandingkan denganya di Liga Primer Inggris.
Pengemar Tottenham menyanyikan lagu ‘Leicester City – Kami datang untuk anda!’ dari bunyi peluit pertama kali hingga bunyi peluit terakhir berbunyi, dan jikalau the Foxes tidak menyadarinya sebelumnya, sekarang mereka pasti sadar. Hanya waktu yang akan memberitahukan kita tentang aksi pengemar tottenham ini adalah aksi yang akan menjadi isyarat untuk Leicester untuk bangun dan semangat ataupun aksi yang akan semakin memberikan mereka tekanan disaat mereka semakin mendekati singgasana Liga Primer Inggris. Namun, yang pasti adalah, malam kemarin adalah malam Tottenham.
Sumber foto: www.sundul.com