Kisah perjalanan Carmelo Anthony di ranah NBA sepertinya tidak semulus yang kebanyakan orang kira. Dari seorang mega bintang yang diingini seluruh tim, kini ia harus rela menjadi pemain buangan. Pada tanggal 19 Juli 2018 kemarin, power forward asal tim Oklahoma City Thunder tersebut di trade secara paksa menuju tim Atlanta Hawks, hanya untuk dirinya dilepas secara cuma-cuma oleh Hawks selang beberapa jam kemudian. Fase akhir dalam karir Anthony pun bisa dikatakan sangat tragis.
Sejatinya, Anthony adalah salah satu pendulang angka terhebat dalam sejarah bola basket NBA. Saat ini, ia menempati peringkat ke 19 pada daftar pencetak angka sepanjang waktu dengan total 25,417 poin. Bahkan jika pria kelahiran kota New York itu terus bermain, bukan tidak mungkin bila nantinya ia masuk ke posisi 10 besar.
Prestasi individualnya juga dapat dibilang amat gemilang. Ia mempunyai 3 medali emas olimpiade (2008, 2012, 2016), terpilih untuk berlaga di pagelaran All-Star sebanyak 10x (2007, 2008, 2010-2017), serta memperoleh penghargaan atlet bola basket terbaik Amerika Serikat di tahun 2006, 2008, dan 2016. Kecemerlangan Anthony diperlihatkan pula dalam statistik per-pertandingannya. Selama 15 musim bermain, ia membukukan 24.1 poin, 6.5 rebounds, 3.0 assists, dan 1.0 steal.
Hanya saja, usia 34 tahun Anthony tampaknya sudah mulai tidak mendukung. Pada musim kompetisi 2017-2018 yang lalu, ia cuma menorehkan rata-rata 16.2 poin, 5.8 rebounds, dan 1.3 assists saja. Sebagai informasi, Anthony selalu mencetak rata-rata 20 angka lebih sejak ia menginjak kaki di dunia NBA tahun 2003. Menurut berita terakhir, ia dikabarkan hijrah ke tim Houston Rockets sambil mendapatkan gaji minimum 2.4 juta dolar saja untuk 1 musim kedepan. Bandingkan dengan sahabatnya, LeBron James yang baru dikontrak 153.3 juta dolar oleh tim Los Angeles Lakers. Sungguh tragis nasibmu, Melo.