Lagi-lagi keajaiban terjadi di ajang Liga Champions musim ini. Saat banyak orang memprediksi bahwa Chelsea yang akan melakukan keajaiban, kenyataan berbicara lain. Chelsea hanya hampir berhasil dan pada akhirnya tetap gagal setelah gol penentu Karim Benzema di babak tambahan. Yang menarik, salah satu kuda hitam yang tak diunggulkan banyak oranglah yang membuat kejutan kali ini. Villarreal dan Unai Emery berhasil menumbangkan raksasa Jerman dan salah satu kandidat kuat juara, Bayern Muenchen.
Kemenangan 1-0 Villarreal di kandang sendiri dinilai hanya sebuah keberuntungan belaka. Para pengamat dan penikmat sepakbola tentu menjagokan Muenchen untuk berbalik menang di Allianz Arena. Nyatanya, Muenchen bermain tak efektif meski melepas 45 tembakan di dua leg babak 8 besar. Gol Samuel Chukwueze di menit ke-88 membuat gol Lewandowski di menit ke-52 tak banyak berarti. Untuk kali kedua, tim berjulukan ”Yellow Submarine” ini berhasil lolos ke babak 4 besar semenjak terakhir kali melakukannya di musim 2005/2006.
Unai Emery tentu banjir pujian dengan pencapaian ini. Pelatih yang terkenal sangat sakti di ajang Liga Europa ini nyatanya berhasil menduplikasi prestasi dan kejutan serupa di ajang Liga Champions. Emery sendiri merupakan pelatih dengan raihan trofi Liga Europa terbanyak. 4 gelar berhasil Ia sumbangkan untuk Sevilla dan musim lalu Emery menyumbangkan gelar perdananya bagi Villarreal di ajang favoritnya tersebut. Menarik melihat bagaimana Emery malah gagal kala membesut tim yang lebih besar seperti Arsenal saat mereka hanya berhasil menjadi runner-up di musim 2018/2019.
Tentu Villarreal akan berharap kepada petuah Emery di laga semifinal. Siapapun lawannya nanti, Emery boleh berharap nasib baik akan terus membawa timnya memecahkan rekor di kompetisi Eropa. Jika Bayern Muenchen saja bisa dihadapi, bukan tidak mungkin tim lain menjadi korban selanjutnya dari Villarreal dan Emery yang pasti penuh percaya diri dan tak terbebani hasil apapun di babak semifinal.
Yakin melaju sampai final Emery?