Bekas juara dunia kelas berat Tyson Fury dikabarkan siap untuk meninggalkan ring tinju di akhir tahun ini usai menderita masalah kesehatan tubuhnya.
Petinju berusia 28 tahun tersebut saat ini masih menunggu keputusan badan anti-doping Inggris (UKad). Fury telah mengakui menggunakan zat kokain sebagai obat untuk mengatasi depresinya yang berakibat dicopotnya gelar WBA dan WBO yang sempat ia miliki usai mengalahkan Wladimir Klitschko pada tahun 2015 lalu.
Sebelumnya petinju kelas berat dunia yang penuh dengan kontroversial itu telah mengumumkan keputusannya untuk pensiun dari tinju pada Oktober lalu, dia kini telah meragukan masa depannya sekali lagi dengan memposting sebuah pernyataan melalui akun media sosial miliknya pada Rabu (26/7) lalu.
“Telah sangat diberkati dalam hidup saya dan karir mencapai puncak dalam tinju, merupakan perjalanan epic sepanjang perjalanan,” tulis Fury.
“Terimakasih untuk semua penggemar yang mendukung dan percaya kepada saya sepanjang jalan. Semoga Anda menikmati itu semua seperti saya. ‘TAMAT’.” tambah petinju asal Inggris itu.
Badan anti-doping Inggris telah menuduh Fury dan sepupunya Hughie Fury menggunakan zat nandrolone pada tahun 2015. Kedua petinju tersebut dengan tegas membantah telah melakukan kesalahan tersebut.
Namun, pada Juni 2016 mereka dinyatakan tidak melakukan pelanggaran yang telah dituduhkan, dan pada bulan yang sama Fury membuat keputusan untuk menunda pertarungan ulang dengan Wladimir Klitschko karena mengalami cedera pada pergelangan kaki.
Karir Fury semakin tidak jelas ketika ia membuat keputusan untuk mundur dari dunia tinju pada Oktber 2016. Akan tetapi setelah melihat kemenangan Anthony Joshua atas Wladimir Klitscko pada bulan April lalu, Fury telah merevisi keputusannya itu.
Tyson Fury menantikan pertarungan dengan Anthony Joshua. (Sumber:www.dailystar.co.uk)
Fury yang dijuluki dengan Raja Gipsi lagi-lagi berkoar-koar untuk bisa bertarung dengan Joshua dan mengatakan sangat ingin merebut kembali sabuk miliknya.
Dia telah berambisi untuk bisa bertarung di luar Inggris bersama Joshua dan mengaku akan menjadi mimpi buruk bagi juara kelas berat baru itu.
“Tidak mungkin di Wembley,” kata Fury. “Pertarungan AJ mungkin terjadi di Nigeria atau di Langos, saya pernah mengdengar mereka membawa 180 ribu penonton ke sana. Jadi, mengingat saya adalah ‘Mimpi Buruk Nigeria’, sekarang kita akan pergi ke sana.
“Atau bisa juga di Irlandia di Croke Park, yang menampung banyak orang atau bisa berada di Wmbley, Anda tidak akan pernah tahu.” tambah Fury.