Tak bisa dibantah, Gerrard Pique merupakan salah satu pemain bertahan paling komplit yang ada di dunia sepakbola profesional. Tak hanya handal dalam bertahan, di masa mudanya kaki-kaki Pique juga lincah dalam mengolah si kulit bundar di kotak pertahanan lawan. Lihat saja bagaimana golnya ke gawang Inter Milan pada laga semifinal Liga Champions musim 2009/2010.
Pique juga diberkati dengan kesempatan bermain di salah satu era terbaik sebuah klub sepakbola. Setelah tumbuh besar di La Masia dan berkembang bersama Manchester United hingga tahun 2008, Pique yang kembali ke Barcelona sukses meraih segala yang bisa diraih seorang pesepakbola. Total, Pique mengoleksi 35 trofi sepanjang karirnya. Yang begitu diingat pastinya adalah raihan gelar treble winner sebanyak 2 kali bersama Barcelona (6 gelar di musim 2008/2009 dan 3 gelar di musim 2014/2015), serta raihan gelar Piala Dunia 2010 dan Piala Eropa 2012 yang nyaris sempurna. Bersama Puyol di level klub dan Sergio Ramos di timnas, Pique membentuk duet pertahanan yang sangat solid dan dikagumi di seantero dunia.
Kini, di usianya yang ke-35, Pique akhirnya memutuskan untuk gantung sepatu di pertengahan musim. Ia memutuskan bahwa laga menghadapi Almeria akhir pekan ini akan menjadi laga terakhirnya di Camp Nou. Setelahnya, Ia akan mengurus pemutusan kontrak dan segala tetek bengek yang perlu diselesaikan agar Ia bisa fokus kepada bisnisnya setelah pensiun dari lapangan hijau. Setelah sederet permasalahan seperti masalah gaji di Barcelona dan perpisahannya dengan Shakira, musim ini Pique juga kalah saing dari para pemain bertahan muda Barcelona seperti Christensen, Kounde, Araujo, hingga Eric Garcia.
Pique pernah berujar bahwa Ia lebih baik pensiun daripada harus setia menghiasi bangku cadangan. Dan itulah yang Ia lakukan saat tak lagi banyak dari dirinya yang bisa diberikan untuk Xavi selaku mantan rekan setim dan pelatihnya saat ini di Barcelona.
Tentu para pendukung Barcelona akan kembali kehilangan salah satu legenda terbaik mereka. Praktis, kini tim kejayaan Barcelona di musim 2009-2011 hanya menyisakan nama Sergio Busquets setelah Pique memutuskan pensiun. Kini, Barcelona dan Xavi perlu menulis ulang sejarah emas mereka dengan generasi baru yang punya potensi luar biasa untuk setidaknya mendekati raihan para pendahulu mereka.
Pique mungkin tak menjalani masa-masa terakhir yang menyenangkan. Namun ujung jalan Pique jelas akan diiringi dengan pujian serta sanjungan yang layak mengingat apa yang sudah Ia persembahkan selama ini untuk dunia sepakbola, terutama Spanyol dan Barcelona.
Dan meski ini menjadi akhir dari kisah Pique sebagai pesepakbola profesional, banyak yang menilai bahwa pemain yang punya hobi memotong jala gawang lawan setelah memenangkan trofi ini akan kembali ke Barcelona dengan tujuan menjadi salah satu petinggi klub yang akan membuat kondisi Barcelona jadi jauh lebih baik dan stabil dibandingkan saat ini.
Selamat beristirahat Pique. Sampai jumpa! Adios!