Mantan juara dunia Formula 1, Nelson Piquet, akhirnya meminta maaf soal sebuah pernyataan berbau rasis terhadap pembalap Mercedes Lewis Hamilton.
Piquet dua kali menggunakan ekspresi ofensif rasial dalam bahasa Portugis ketika merujuk pada Hamilton selama podcast Brasil November lalu.
Dia dikatakan telah menggunakan kata ‘neguinho’ yang berarti ‘negro’ dalam bahasa Brasil.
“Saya tidak akan pernah menggunakan kata yang dituduhkan kepada saya dalam beberapa terjemahan. Saya sangat mengutuk bahwa kata itu digunakan oleh saya dengan maksud untuk meremehkan seorang pengemudi karena warna kulitnya,” kata Piquet.
“Saya menyampaikan permintaan maaf yang tulus kepada semua orang yang terkena dampak, termasuk Lewis, yang merupakan pembalap hebat.
“Tampak jelas bagi saya bahwa tidak ada tempat untuk diskriminasi di Formula 1 dan saya pikir akan baik untuk mengklarifikasinya dengan cara ini.” tambah Piquet.
Formula 1 dan Federasi Motorsport Internasional (FIA) juga ikut bereaksi dan mengecam komentar diskriminatif Piquet terhadap Hamilton.
“Bahasa yang diskriminatif atau rasis tidak dapat diterima dalam bentuk apa pun dan tidak memiliki bagian dalam masyarakat.” kata F1 dalam sebuah pernyataan.
“Lewis adalah duta besar yang luar biasa untuk olahraga kami dan pantas dihormati. Upayanya yang tak kenal lelah untuk meningkatkan keragaman dan inklusi adalah pelajaran bagi banyak orang dan merupakan komitmen kami di F1.” tambah mereka.
Piquet sempat memenangkan gelar juara dunia di kelas utama motorsport pada tahun 1981, 1983 dan 1987.
Setelah pensiun dari F1, Piquet mencoba tantangan di Indianapolis 500 selama dua tahun. Dia juga mencoba ikut balap mobil sport di berbagai acara.
Rasisme telah lama ditemukan dalam olahraga Eropa, dan diintensifkan ketika pemain atau atlet kulit berwarna hitam menjadi sorotan selama kompetisi internasional.
Bukan hanya pemain sepak bola yang mengalami perlakuan seperti itu selama turnamen. Hamilton juga dilaporkan menghadapi pelecehan rasis serupa oleh mantan pembalap Brasil Piquet.