Dunia dikejutkan dengan kabar dari pelari tercepat dunia asal Jamaika Usain Bolt. Karena Nesta Carter rekan lari estafetnya tersandung kasus doping, Bolt menyatakan rela mengembalikan medali emas dari lari estafet 4×100 meter yang ia raih dari Olimpiade Beijing 2008 yang lalu.
Komite Olimpiade Jamaika pada Minggu (12/6/2016), menegaskan telah mendapatkan pemberitahuan dari Komite Olimpiade Internasional tentang hal tersebut. Namun, belum disebutkan siapa nama atlet yang tersandung kasus doping tersebut.
“Ini menyedihkan, selama bertahun-tahun Anda telah bekerja keras untuk mengumpulkan medali emas dan Anda bekerja keras untuk menjadi juara, jadi memilukan tapi itu salah satu hal,” Bolt mengatakan kepada surat kabar The Gleaner.
“Hal yang terjadi dalam hidup, jika itu dikonfirmasi atau apa pun dan saya harus memberikan kembali medali emas saya, itu tidak masalah bagi saya.”
Hal ini sebenarnya bukanlah tes doping pada Bolt, sebuah tes ulang dari sampel Nesta Carter “A” ditemukan kandungan methylhexaneamine. Hasil ujian ulang dari sampel “B” Carter belum secara resmi dikenal. Jika Carter dikenai sanksi doping, itu bisa berarti Bolt akan kehilangan emas estafetnya.
Carter selama ini telah menjadi skuat Jamaika di beberapa olimpiade. Bersamanya, Jamaika berhasil merebut emas di Olimpiade 2008 dan 2012. Selain itu medali emas di ajang Kejuaraan Dunia 2011, 2013 dan 2015.
Usain Bolt meraih medali emas usai perlombaan di Olimpiade Beijing 2008. (Sumber:www.mirrir.co.uk)
Sementara itu, Nesta Carter belum mau berkomentar tentang masalah ini. Carter menjadi pelari pertama tim estafet 4x100m Jamaika di Olimpiade Beijing 2008.
Kabar doping memang sedang menjadi berita terheboh setelah petenis cantik asal Rusia Maria Sharapova terbukti menggunakan doping. Bahkan Sharapova telah dijatuhi hukuman selama dua tahun untuk tidak terlibat bertanding di olahraga tenis.
Sebelumnya, Usain Bolt memetik emas ketiga di Olimpiade Beijing 2008 dan membantu Jamaika memecahkan rekor dunia estafet 4 x 100 meter putra di Stadion Sangkar Burung, Beijing, pada 2008 lalu. Bolt bersama Nesta Carter, Michael Frater, dan Asafa Powell mencatat waktu 37,10 detik.
Pada 200 meter pertama Jamaika belum memimpin. Begitu tongkat estafet beralih ke tangan Bolt, lari melesat dan meninggalkan lawan-lawannya. Powell, menyempurnakan penampilan hebat Bolt.
Rekor itu 0,30 detik lebih cepat dari rekor lama yang dibuat oleh Amerika Serikat pada Kejuaraan Dunia 1993. Usain Bolt, yang telah memenangi beberapa emas sekaligus mencetak rekor dunia nomor 100 meter dan 200 meter, menjadi pelari ketiga dalam tim Jamaika.