Valentino Rossi mulai kesal dengan motor balap M1 miliknya karena performa buruk yang selalu ia dapatkan dalam beberapa seri balapan musim 2018.
Rider Yamaha tersebut finis di urutan kedelapan, sementara rekan setimnya Maverick Vinales finis di urutan kesepuluh di MotoGP Aragon, Spanyol, karena performa buruk mesin pabrikan Jepang terus berlanjut.
Kini, Yamaha tanpa kemenangan dalam 23 seri balapan dan motor M1 andalan mereka telah dilanda masalah. Yamaha telah menggunakan konfigurasi mesin empat inline sejak 2002. Saingan utama mereka, Honda dan Ducati telah menggunakan tata letak V4.
“Kami harus mengatakan bahwa Ducati dan Honda belajar dari Yamaha, karena sudah tiga Yamaha, empat tahun yang lalu sangat lancar, Honda dan Ducati yang banyak menjerit, mereka lebih agresif.” kata Rossi.
“Sepertinya di tahun-tahun terakhir Ducati dan Honda membuat lebih seperti Yamaha. Mereka memiliki V formasi, kami memiliki empat garis, itu bisa menjadi alasan.” tambah Rossi.
Rossi telah melakuakn tes mesin Yamaha 2019. Meski demikian, rider asal Italia itu mengaku ia kurang terkesan dengan performa motor M1 tersebut.
Rider berusia 39 tahun itu bagaimanapun telah mendesak para anggota tim untuk mendapatkan kembali bentuk penampilan mereka secara berurutan.
“Ya, saya telah pun mencoba edisi pertama mesin 2019. Tapi saya rasa dan saya berharap ini bukan yang terakhir, itu hanya modifikasi kecil, karena sangat mirip dengan yang sekarang.” kata Rossi.
Motor M1 Yamaha Valentino Rossi terus bermasalah usai MotoGP Aragon. (Sumber:www.gazzetta.it)
“Saya berharap mereka terus bekerja, karena mesin untuk saya adalah masalah bagi kami. Mereka harus membuatnya lebih baik.
“Yang mengkhawatirkan adalah biasanya tes Brno [pasca-balapan] adalah momen di mana kami mencoba M1 tahun berikutnya, tetapi dua tahun terakhir ini belum terjadi. Di mana motor tahun depan? Sayangnya dalam tes kami belum mencoba banyak hal untuk tahun depan.” sambung Rossi.
Ketika ditanya apa yang ia inginkan dari motor M1, Rossi mengklaim tanggung jawab seharusnya ada pada mekanik Yamaha untuk mengambil inisiatif.
“Bagi saya pekerjaan saya bukan untuk mengatakan, ‘Saya butuh mesin V, atau memodifikasi sasis dengan cara ini’. Apa yang saya katakan adalah masalah.” kata Rossi.
“Kami dalam masalah besar antara ban dan motor, terutama bagian belakang. Jadi, inilah yang saya coba jelaskan. Tapi area untuk bekerja tidak hanya satu hal, bagi saya. Mereka berbeda, elektronik, karakter mesin, dll.
“Tapi saya tidak tahu. Mereka harus tahu. Saya hanya bisa menasehati, setiap kali saya mengatakan hal yang sama.” tambah Rossi.