Walikota Milan Giuseppe Sala telah meminta maaf kepada pemain Napoli Kalidou Koulibaly setelah ia dihina secara rasial selama pertandingan melawan Inter Milan di Stadion San Siro pada Boxing Day.
“Cemoohan pada Koulibaly itu memalukan. Itu adalah tindakan memalukan terhadap atlet yang dihormati, yang dengan bangga menanggung warna kulitnya, dan juga pada tingkat yang lebih rendah, terhadap orang yang mengunjungi stadion untuk mendukung tim mereka dan bersama rekan-rekan mereka.” kata Sala.
“Saya meminta maaf kepada Kalidou Koulibaly atas nama saya pribadi dan atas nama orang-orang Milan yang bersaksi merasa bahwa kita adalah saudara bahkan dalam masa-masa sulit ini.” tambah Sala.
Sala juga menambahkan bahwa dirinya akan mendatangi stadion jika masih ada hinaan secara rasial yang dilakukan para pendukung Inter di masa mendatang.
“Saya selalu memilih untuk memulai dari apa yang harus saya lakukan, jadi dalam hal ini, saya akan melakukan sesuatu yang benar-benar sederhana.” kata Sala.
“Saya akan terus menonton Inter, tapi saya akan membuat gerakan kecil jika saya mendengar cemoohan lain. Saya akan bangun dan mendatanginya. Saya akan melakukan sendiri. Saya akan menyadarkan fakta bahwa mereka yang berteriak ke arah pemain kulit hitam tidak akan peduli pada saya, tetapi saya akan tetap menghadapinya.” tambah Sala.
Bek Napoli Kalidou Koulibaly menjadi sasaran rasial pendukung Inter Milan. (Sumber:www.aljazeera.com)
Koulibaly tidak bisa menyelesaikan pertandingan setelah mendapat dua kartu kuning kedua karena bersikap sarkastik kepada wasit. Akan tetapi, pemain berdarah Senegal tersebut mengaku bangga dengan warna kulitnya.
“Saya benar-benar menyesal mengenai kekalahan pada Boxing Day dan terutama telah mengecewakan saudara-saudara saya. Tapi saya bangga dengan warna kulit saya. Menjadi orang Prancis, Senegal, Neapolitan, dan seorang pria.” kata Koulibaly.
Secara terpisah, pelatih Napoli Carlo Ancelotti menegaskan bahwa staf klub sebenarnya telah meminta kepada wasit sebanyak tiga kali untuk menunda pertandingan karena cemoohan rasis atas Koulibaly. Namun, pihak berwenang tidak menggubris permintaan tersebut.
“Solusinya ada. Anda harus menghentikan pertandingan. Anda hanya perlu tahu kapan itu, setelah berapa banyak itu diminta. Dan jika kita tidak tahu, maka lain kali kita mungkin harus berhenti bermain sendiri.” kata Ancelotti.
Jaringan FARE, yang bertugas memantau diskriminasi dalam sepakbola Eropa, menyatakan kejadian yang menimpa Koulibaly adalah kisah yang sudah biasa dalam dunia olahraga.