Presiden WBC Mauricio Sulaiman mengatakan rencana untuk pertarungan rematch antara juara dunia kelas berat WBC Deontay Wilder dan Tyson Fury telah ditunda.
Namun, Sulaiman mengatakan dia menerima permintaan dari Fury bahwa dirinya akan mencari lawan potensial lainnya untuk pertarungan berikutnya.
Sebelumnya, pada awal tahun 2019, WBC telah memerintahkan Wilder untuk menjalankan rematch dengan Fury usai bertarung pada Desember lalu.
“Pertarungan Wilder kontra Fury secara resmi tidak akan terjadi. WBC telah menerima komunikasi sebagai proses dan sementara Wilder mengonfirmasikan kesediaannya untuk menjalankan rematch, Fury akan bertarung lagi dengan harapan untuk melakukan rematch di kemudian hari.” kata Sulaiman.
“Rasanya seperti seseorang membiarkan udara keluar dari balon. Kami berada di momen yang hebat di divisi kelas berat dan ada banyak kegembiraan untuk rematch ini, dan kami kehilangan beberapa bulan menunggu untuk menyelesaikan ini.” sambung Sulaiman.
Pekan lalu Fury telah pun menandatangani kontrak multi tahun bersama promotor Top Rank AS Frank Warren dan memastikan ia ingin menyelesaikan rematch melawan Wilder. Petinju asal Inggris itu juga mengeluarkan pernyataan bahwa “politik tinju” yang harus disalahkan atas kegagalan rematch ini.
“Saya akan bertarung dengan siapa pun di dunia tinju. Jangan gunakan politik tinju sebagai alasan untuk tidak menantang saya juara kelas berat!” kata Fury.
“Jika saya tidak ingin melawannya, saya tidak akan menerimanya sejak awal. Sejauh yang saya ketahui, pertarungan lebih mudah dilakukan sekarang daripada sebelumnya, karena kami memiliki orang-orang terbesar dalam pertarungan di belakang kami.” tambah Fury.
Pertarungan pertama Deontay Wilder dengan Tyson Fury harus berakhir dengan keputusan imbang. (Sumber:www.sabah.com.tr)
Pertarungan pertama Wilder dan Fury pada Desember lalu di Los Angeles telah berakhir imbang. Namun, masing-masing petinju merasa mereka adalah pemenang sesungguhnya. Meski sempat diberi lampu hijau oleh WBC untuk melakukan rematch, akan tetapi hal itu telah ditunda untuk waktu yang belum bisa ditentukan.
Secara terpisah, promotor Eddie Hearn mengatakan pekan lalu bahwa Anthony Joshua masih menginginkan pertarungan dengan Wilder.
Joshua akan mempertahankan semua gelar sabuknya dengan melawan Jarrell Miller di Madison Square Garden pada 1 Juni.
“Kami berharap bahwa kami melawan Jarrell Miller, Deontay Wilder untuk mengejar gelar. Ini bukan tentang Wilder atau Fury, ini hanya tentang sabuk terakhir itu. Dia berdiri satu sabuk jauh dalam sejarah sebagai juara dunia kelas berat yang tak terbantahkan.” kata Hearn.