Gelandang Manchester City, Yaya Toure dengan tegas menolak tawaran dari klub Super Liga China dengan gaji sebesar 600.000 euro per minggunya. Kabar ini telah disampaikan oleh agen Toure sendiri dalam hal ini Dimitri Seluk kepada media.
Tawaran mengejutkan tersebut datang dari klub Jiangsu Suning, menurut Dimitry Seluk kliennya saat ini merasa lebih nyaman tinggal bersama klub yang telah membesarkan namanya di Liga Primer Inggris hingga kini ketimbang bergabung bersama klub lain.
“Toure berambisi untuk bermain di level tertinggi, dia merasa bahagia bermain bersama Manchester City,” kata Seluk kepada Sky Sports. “Toure lebih menyukai sepakbola dibandingkan dengan uang.” tambah Seluk.
Seandainya kesepakatan ini terjadi, Toure bukan tidak mungkin menjadi pemain dengan bergaji tinggi di dunia. Untuk detik ini, Carlos Tevez yang baru saja bergabung dengan klub Liga Super China menjadi pemain yang mendapatkan bayaran termahal sebesar 500.000 euro per minggunya.
Toure sebelumnya sempat dibekukan oleh Pep Guardiola akibat pernyataan kontroversi dari agennya Dimitri Seluk. Namun, Toure, baru-baru ini telah dikembalikan ke skuad City setelah ketengan antara Seluk dan Pep Guardiola mulai mencair.
Hingga detik ini, Toure sendiri telah menerima gaji sebesar 254.000 euro per minggunya menjelang tamatnya masa kontrak pemain asal Pantai Gading itu pada musim ini. Meski tak lagi menjadi pilihan utama Guardiola, Toure tetap terlihat mengesankan saat beraksi dalam 10 pertandingan di musim ini.
Dilain pihak, kekuatan keuangan dari klub-klub Liga Super Cina telah membuat ketar-ketir klub-klub di Liga Primer Inggris, dimana baru-baru ini Chelsea resah dengan tawaran gaji 30 juta euro bagi penyerang Diego Costa.
Sebelumnya, tiga pemain lain Chelsea, Ramires, Oscar dan John Obi Mikel telahpun bergabung dengan klub-klub Liga Super China. Ini menambah daftar pemain eropa yang telah mendarat di kawasan Asia Timur tersebut.
Oscar baru-baru ini bergabung bersama klub SIPG Shanghai China. (Sumber:www.thescore.com)
Walau berani memberi tawaran yang tinggi, Asosiasi Sepakbola China baru-baru ini telah mengumumkan langkah-langkah baru yang bertujuan untuk membatasi “investasi irasional” klub, dimana pemerintah China akan membatasi tiga jumlah pemain asing yang bisa bermain pada satu waktu.