Mantan Presiden Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA), Sepp Blatter kembali menghadiri Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) dalam rangka pengajuan bandingnya atas hukuman enam tahun yang dijatuhkan kepadanya. Blatter ditangguhkan untuk tidak terlibat disemua kegiatan sepak bola pasca dilanda skandal korupsi ketika memimpin badan sepak bola dunia itu.
Blatter kembali hadir di pengadilan guna membersihkan namanya di pengadilan olahraga tertinggi yaitu Pengadilan Arbitrase Olharaga (CAS). Blatter menyatakan hukuman yang dijatuhkan kepadanya adalah sebuah tindakan bodoh. Banding Blatter di CAS diramalkan akan berlangsung hanya dalam waktu satu hari walaupun keputusan akhir akan diketahui dalam waktu beberapa pekan kedepan.
“Saya sangat yakin, saya tidak bersalah dalam hal ini” kata Blatter. Kasus korupsi yang menimpa Blatter mulai terkuak pada September 2015 yang lalu, ketika pihak Jaksa Switzerland mempastikan mereka menyiasat penyalahgunaan jabatan oleh Blatter atas klaim pembayaran 2 juta Swiss Franc kepada Michel Platini yang disahkan olehnya pada tahun 2011.
Pengungkapan kasus tersebut menimbulkan sanski sementara oleh Komite Etik FIFA dan satu penyelidikan mendapati Blatter dan Platini bersalah dan melanggar kode etik di FIFA. Blatter dan Platini kedua-duanya lalu dijatuhkan sanksi berupa penagguhan kegiatan yang berhubungan dengan spak bola selama delapan tahun pada Desember tahun lalu.
Walau bagaimapun , Komite Etik FIFA mempersingkat sansksi tersebut menjadi enam tahun pada Februari 2016, hanya sebelum pengganti Blatter.
Blatter yang kini berusia 80 tahun, sebelumnya sempat menyatakan jika dirinya tidak bersalah dalam kasus korupsi di FIFA. “Saya tidak melakukan korupsi. Jika seseorang mengatakan hal itu, perlu pembuktian. Saya telah membuat beberapa kesalahan, tetapi saya tidak melakukan apa-apa, setidaknya yang berkaitan dengan hukum kriminal.” kata Blatter.
Sementara itu, mantan Sekretaris Jenderal UEFA, Gianni Infantino resmi menjabat sebagai Presiden FIFA uai memenangi pemilihan Presiden FIFA dalam Kongres Luar Biasa di Zurich, Jumat (26/2) waktu setempat.
Gianni Infantino resmi menjabat sebagai Presiden FIFA sejak Februari 2016. (Sumber:www.independent.co.uk)
Infantino kelahiran Swiss, mendapatkan 115 suara atau 27 suara lebih banyak dari Sheikh Salman bin Ebrahim al-Khalifa dalam pemilihan kedua pemungutan suara. Pada pemilihan pertama, Infantino meraih 88 suara, sementara saingannya, Sheikh Salman meraih 85 suara, Pangeran Ali 27 suara, dan Jerome Champagne 7 suara.
Kini Gianni Infantino akan mulai disibukkan dengan kualifikasi Piala Dunia 2018 yanga akan diadakan di Rusia.