Pemain internasional Inggris menunjukkan buktibahwa dia bisa menjadi garang dan tidak takut disaat tengah situasi yang penuh tekanan, sesuatu yang dipuji dengan cepat oleh pelatihnya dari Catalan.
Raheem Sterling menunjukkan ‘keberanian’nya dan maju sebagai penendang penentu didalam final piala Carabao antara Manchester City melawan Chelsea, dan hal itu membuat dirinya begitu dikagumi oleh Pep Guardiola.
City akan kembali lagi beraksi di liga primer Inggris melawan West Ham pada hari rabu dan akan kembali mengejar quadruple (kesempatan 4 piala) setelah mereka memenangkan adu penalti melawan Chelsea, yang di akhiri oleh tendangan Rahem Sterling keatas mistar gawang sisi kiri atas Chelsea.
Guardiola menyatakan bahwa Sterling, seorang pemain yang begitu sering dikritik baik didalam maupun diluar lapangan, kini tampil maju dan mau mengambil resiko didalam mengambil penalti baik yang pertama maupun yang terakhir untuk CIty di laga final.
Dan itu kemudian menjadi fakta yang sangat dikagumi oleh Guardiola, disaat ditanyai tentang kemampuan dari Sterling.
“Saya tidak bisa mengantisipasi seberapa jauh dirinya bisa melaju, tetapi saya menggagumi fakta bahwa dirinya mau mengambil tanggung jawab.” ungkap Guardiola.
“Dia mau menjadi penendang yang terakhir ataupun yang pertama. Dia baru berumur 24 tahun dan saya rasa itu sangat luar biasa.”
“Saya rasa dia akan sangat menikmatinya, ketika dia pensiun dan berkata bahwa dia dulunya sangat berani dan bertanggung jawab.”
“Pelatih sering kali di kritik atas aksi seperti ini, menjadi penendang terakhir di laga final. itulah yang kemudian akan membuat perbedaan.”
Meskipun dirinya dibawa Guardiola untuk mencapai target baru di Stadium Etihad didalam beberapa musim terakhir ini secara pasti, dan juga sering beberapa kali menunjukkan performa yang luar biasa, tetapi argumen tentang kemampuan Sterling masih sering dipertanyakan oleh para kritik bola dari luar.
Tetapi Guardiola menatakan bahwa pemain internasional INggris itu harus begitu dibebani oleh hal tersebut, dan bersikeras menyatakan bahwa respek dari rekan setimnya lebih penting.
“Dia tidak harus peduli dengan hal itu, bisa anda tunjukkan,” tambahnya. “Yang paling penting adalah pendapat dari rekan setimnya, kalau mereka memberikan kredit, itu kemudian adalah menjadi hadiah yang paling besar buat anda sebagai pemain.”