Barcelona tampaknya belum menemukan taktik dan pemecahan masalah internal hingga berdampak pada peforma pada pemain di lapangan hijau. El Barca masih tertahan di peringkat kelima klasemen sementara musim 2020/2021.
Catatan dari 16 laga yang sudah dilakoni, tim besutan Ronald Koeman baru mengantongi 28 poin. Barcelona tertinggal 10 poin dari Atletico Madrid yang bercokol di peringkat pertama. Padahal Barca sudah memainkan satu laga lebih banyak dibanding Atletico.
Margin poin dengan musuh bebuyutan mereka, Real Madrid, juga lebar. Los Blancos bercokol di peringkat kedua, unggul delapan poin atas Barca. Namun, Madrid sudah bermain 17 kali, sedangkan Barca baru 16.
Performa Blaugrana masih jauh dari ekspektasi, apalagi menjadi penantang serius gelar La Liga musim ini. Bahkan, Lionel Messi dan kawan-kawan kesulitan mengalahkan tim-tim lemah di Liga Spanyol, seperti Eibar. Barca hanya bisa bermain imbang 1-1 kontra Eibar.
Bahkan, Barca secara mengejutkan kalah dari tim promosi, Cadiz. Dari 16 pertandingan, Barca sudah empat kali kalah dan baru memenangi delapan laga. Itu menunjukkan Barca masih jauh dari meyakinkan.
Salah satu masalah Barcelona yang terlihat kentara adalah lemahnya barisan pertahanan. Dari 16 pertandingan, Barca sudah kebobolan 15 kali.
Artinya, Barca kebobolan rata-rata hampir satu gol per laga. Bandingkan dengan Atletico Madrid yang sangat rapat di belakang, baru kemasukan sembilan gol dari 17 laga.
“Dalam dua pertandingan terakhir, kami menciptakan peluang-peluang, tapi kami kebobolan. Kami perlu membenahi pertahanan, tapi itu tak terobsesi dengan itu. Banyak kesalahan yang merupakan kesalahan-kesalahan individual; penalti, tendangan sudut,” kata Koeman pada pertengahan Desember 2020, seperti dilansir Marca.
Titik lemah Barca lainnya yaitu masih terlalu tergantung pada Messi di lini serang. Buktinya, saat Messi absen kontra Eibar, Barca gagal meraih kemenangan.
Jika dianalisis lebih dalam, kinerja lini serang Barcelona pada pertandingan itu juga memprihatinkan. Barca hanya mencatatkan satu tembakan ke gawang dari empat percobaan sepanjang babak pertama. Statistik itu menjadi yang terburuk pada babak pertama pada laga musim 2020/2021 di Camp Nou.
Barca harus segera mencari solusi bagaimana tetap agresif di lini serang meskipun tanpa Messi. Seperti diketahui, masa depan Messi di Camp Nou masih menjadi tanda tanya karena belum juga meneken kontrak baru. Padahal kontrak La Pulga di Barca bakal habis pada Juni 2021.
Problem Barca lainnya adalah kekurangan algojo penalti yang andal. Barca telah mendapat lima hadiah penalti di Liga Spanyol musim ini, tapi hanya dua yang berujung gol.
Siapa saja pemain yang gagal mengeksekusi penalti? Mereka masing-masing Antoine Griezman, Messi, dan Martin Braithwaite. Adapun dua penalti lainnya yang sukses berbuah gol dieksekusi oleh Messi.
Selain faktor teknis, ada juga hal nonteknis yang menjadi titik lemah Barca musim ini, yaitu mental. Ya, dalam beberapa kesempatan para pemain Barca terkadang tidak punya mental baja ketika dalam posisi tertinggal atau sedang kesulitan.
Jika bisa menumbuhkan lagi mental juara di dalam tim, Barcelona diyakini akan kembali menakutkan di Liga Spanyol.