Ditempatkan di posisi sayap kanan dalam formasi 4-4-2, Federico Chiesa menjadi momok yang memberikan kekalahan perdana bagi AC Milan di Serie A musim ini. Dipinjam dari Fiorentina, Chiesa yang baru berusia 23 tahun memang digadang-gadang sebagai bintang sepakbola masa depan. Juventus pun nampak beruntung mendapatkan jasa sang pemain. Chiesa telah melakoni 11 laga di Serie A dan mencatatkan 4 gol serta 4 assist. Di Liga Champions, Ia sudah bermain 6 kali dengan sumbangsih 1 gol dan 1 assist.
Dalam laga wajib menang guna memangkas poin dengan Milan di puncak klasemen, Chiesa mencetak 2 gol dan membantu Juventus meraih kemenangan 1-3 di San Siro menghadapi Milan yang lebih diunggulkan. Pirlo pun berhasil membuktikan kapasitasnya mempercayakan Chiesa sebagai salah satu pemain inti dalam tim pilihannya. Chiesa jadi satu dari beberapa pemain yang kian bersinar bersama Pirlo. Meski Juventus tak tampil sekonsistem musim sebelumnya, hal ini dinilai wajar melihat pembaharuan taktik serta gaya bermain Pirlo yang dikombinasikan dengan beberapa pemain muda baru dalam tim.
Selain Pirlo, mungkin ada satu sosok lagi yang juga bangga akan pencapaian Chiesa. Tak lain dan tak bukan adalah sang ayah Enrico Chiesa yang juga dikenal sebagai salah satu legenda hidup sepakbola Italia. Menjadi generasi baru yang membawa nama Chiesa di punggung bukanlah perkara mudah. Sang ayah berhasil meraih beberapa gelar bergensi bersama Sampdoria, Parma, dan Fiorentina. Dan meski bisa saja segera meninggalkan Fiorentina, Federico Chiesa tak harus kecewa karena Juventus akan jadi tim besar berikutnya yang membesarkan nama Chiesa.
Sejauh ini Chiesa dan Juventus terlihat sangat cocok bersama. Konsistensi dan permainan memukau seperti dalam laga menghadapi AC Milan diharapkan menjadi jembatan bagi Chiesa untuk melangkah lebih jauh dan meraih lebih banyak gelar dari Chiesa di generasi sebelumnya.
