Pembalap Mercedes, Lewis Hamilton, telah mengungkapkan bahwa dirinya bakal mengunakan helm bersimbol LGBT di ajang balapan Formula 1 di Miami, Amerika Serikat.
Formula 1 sedang bersiap untuk kembali ke Miami Grand Prix akhir pekan ini, dengan dimulainya aktivitas trek yang dijadwalkan pada hari Jumat.
Sementara itu, Hamilton bakal melawan dan menentang kebijakan gubernur Florida, Ron DeSantis, yang melarang komunitas LGBT di wilayah Miami.
“Saya memang mendengar dan membaca tentang beberapa keputusan yang telah dibuat pemerintah di sini dan saya tidak setuju dengan itu dan saya tidak mendukungnya,” kata Hamilton.
“Saya benar-benar terus berdiri dengan komunitas LGBTQ dan saya mengenakan bendera pelangi di helm saya akhir pekan ini dan saya benar-benar ingin terus mendukung komunitas di sini dan memberi tahu mereka bahwa saya mendukung mereka dan saya berharap mereka terus melakukannya, melawannya,” tambah Hamilton.
Gubernur negara bagian Miam, dan politisi konservatif, Ron DeSantis, pada akhir Maret telah menyetujui undang-undang yang melarang diskusi atau instruksi tentang orientasi seksual dan identitas gender di sekolah.
Hamilton, satu-satunya pembalap kulit hitam F1, secara rutin menggunakan akun media sosial resminya untuk berbicara tentang masalah keadilan sosial dan ras, hak asasi manusia, dan perlindungan komunitas LBGTQ.
Ini bukan pertama kalinya juara tujuh kali itu memilih untuk melawan rasa ketidakadilan, yang ia utarakan di Grand Prix Qatar 2021.
“Bukan orang-orang Miami yang membuat keputusan ini, melainkan orang-orang di pemerintahan dan itulah masalahnya.” kata Hamilton.
“Saya rasa, mudah-mudahan, yang bisa saya lakukan – olahraga ini akan tetap ada di sini baik saya atau tidak,”
“Tapi paling tidak yang bisa saya lakukan adalah terus mendukung dan hanya berada di sini dan memilikinya di helm saya, mudah-mudahan itu sesuai dengan subjeknya.” imbuhnya.
Ajang balapan Grand Prix Miami sendiri bakal berlangsung di sekitar Stadion Hard Rock, antara 5 dan 7 Mei 2023.