Dominasi menyesakkan dari Mercedes sejak 2014 diringkas dalam statistik tunggal. Tim yang dipimpin oleh Toto Wolff dan Niki Lauda baru saja memenangkan 51 Grand Prix dari 59 ppersaingan sejak 2014. Oleh karena itu aturan yang baru diperkenalkan pada musim ini memilki satu tujuan, yaitu mencegah era hybrid turbo V6 yang bukan sepenuhnya milik kepada tim Jerman yang berbasis di Brackley, UK.
Sebagai favorit untuk meraih gelar keempat kalinya, Lewis Hamilton berhasil menyingkirkan saingan terdekatnya, Nico Rosberg, yang berhasil meraih juara F1-nya pada tahun 2016 lalu. Persaingan sengit antara dua pembalap tersebut sempat dihiasi kecelakaan yang mereka alami di Barcelona dengan mundurnya mereka di sirkuit de Catalunya.
Mercedes mengaku mereka sangat senang telah menemukan pembalap yang baik dengan pengalaman yang cukup dalam jumlah kecil waktu yang ditentukan. Namun, beberapa kendala kemungkinan akan muncul di tahun ini.
Kendala pertama yang mereka hadapi sehubungan kepergian Williams Pady Lowe yang digantikan oleh James Allison sebagai direktur teknis tim Mercedes. Lowe sendiri merupakan seorang Insiyur lulusan Universitas Cambridge yang tiba pada 2013 bergabung bersama Mercedes dan berhasil meraih kesuksesan tiga musim.
Di lain pihak, Team Principal Red Bull, Christian Horner merasa yakin di tahun ini tim Red Bull mampu akan belajar dari perubahan masa lalu. Hal ini dijamin dalam bentuk apapun untuk melihat tim Red Bull secara teratur pada tahun ini dimana mereka berharap penuh kepada pembalap pilihan utama asal Belgia Max Verstappen yang kini memasuki usia 19 tahun.
Max Verstappen sendiri mengaku akan terus berjuang meski ia menyimpan keraguan ketika akan bersaing dengan Mercedes and Ferrari pada musim ini usai menempati posisi keempat tes pramusim di Barcelona beberapa waktu lalu.
“Kami masih harus melihat dan mengamati seberapa baguskah perubahan-perubahan yang sudah kami lakukan,” kata Verstappen kepada media. “Secara pribadi, untuk saat ini saya merasa ragu untuk bersaing meraih gelar juara.” tambah Verstappen.
Kimi Raikonen turut menjadi favorit juara musim ini bersama tim Ferrari. (Sumber:www.formula1.com)
Sementara itu, Ferrari memasang target untuk menjadi lebih baik lagi dibandingkan dengan musim lalu. Pada 2016 lalu, Ferrari gagal untuk mendominasi persaingan di ajang balap F1 ini. Namun, melalui dua pembalap mereka Sebastian Vettel dan Kimi Raikkonen, Ferrari berharap mereka mampu berbuat yang terbaik di musim ini.