Semenjak menggunakan formasi baru dalam pakem 3-4-2-1, Arsenal berhasil meraih 2 kemenangan beruntun masing-masing di ajang Liga Inggris ketika menghadapi Middlesbrough dan saat mengatasi perlawanan Manchester City di babak semifinal Piala FA hari Minggu kemarin.
Tidak diunggulkan untuk melaju ke babak final, Arsene Wenger secara berani mempertahankan formasi barunya itu kembali memainkan pemain muda Rob Holding serta Gabriel Paulista di jantung pertahanan Arsenal bersama dengan kapten tim Laurent Koscielny.
Pada babak pertama bahkan Arsenal tidak dibiarkan bermain di daerah pertahanan City. Penguasaan bola mutlak menjadi milik tim asuhan Pep Guardiola. Gol Aguero di babak kedua pun sempat membuat prediksi masyarakat seakan kian tepat. Meski mampu bermain lebih baik di babak ke-2, Arsenal tetap kelihatan sebagai tim yang akan menangis di akhir hari.
Hanya saja apa yang selama ini tidak ditunjukkan oleh para pemain Arsenal nyatanya terjadi hari itu. Semangat, determinasi, serta komitmen yang ditunjukkan oleh 11 pemain Arsenal serta didukung oleh dukungan penuh para pendukung mereka yang memadati Wembley Stadium membawa mereka maju ke babak final Piala FA 27 Mei mendatang. Gol dari Nacho Monreal di babak ke-2 dan gol penentu Alexis Sanchez di babak perpanjangan waktu memberikan asa bagi Arsenal untuk mengakhiri musim dengan raihan gelar Piala FA.
Disini Alexis menjadi buah bibir setelah berhasil mencetak 6 gol dalam 4 pertandingan terakhirnya di Wembley. 4 gol saat berseragam Arsenal serta 2 gol saat ia membela tim nasional Cili. Arsene Wenger pun menjadi pelatih pertama yang berhasil mengalahkan seluruh tim asuhan yang tengah dilatih oleh Pep Guardiola yaitu saat Pep menukangi Barcelona, Bayern Muenchen, serta Manchester City. Hal ini membawa pengalaman “buruk” baru bagi Pep akibat kegagalan perdananya untuk meraih 1 gelar pun di musim ini.
Saat peluit panjang ditipukan. Wenger tertangkap kamera berteriak kegirangan serta begitu emosional. Di saat itu ia terlihat begitu mencintai Arsenal dan puas akan apa yang ditampilkan anak asuhnya saa itu. ” Ini adalah ujian besar bagi kami, ini merupakan ujian mental yang berat. Banyak orang mempertanyakan apakah kami mampu tampil baik dalam pertandingan besar seperti ini. Saya sangat bangga kepada para pemain. Mereka menunjukkan kekuatan persatuan, determinasi, serta respon yang sangat luar biasa di dalam pertandingan”.
“Sepakbola adalah sebuah olahraga tim dan kebahagiaan terbesar seorang pelatih adalah saat kita merasa bahwa ada sebuah performa tim yang sesungguhnya bermain secara satu dan menghasilkan sesuatu yang luar biasa. Itulah mengapa saya begitu bahagia saat ini”.
Arsenal akan kembali diuji konsistensinya dalam laga menghadapi Leicester City serta Tottenham Hotspurs di 2 pertandingan mendatang. Meski akan sulit untuk kembali meraih tiket menuju Liga Champions musim depan, namun formasi, taktik, serta semangat baru dalam tim membuat para pendukung Arsenal tidak lagi sabar menanti performa tim kesayangan mereka.
Dan andai ini benar menjadi musim terakhir bagi Arsene Wenger melatih Arsenal, maka perpisahan terindah dalam 21 tahun perjalanan ini jelaslah akan sangat spesial jika sekali lagi ia mampu mengangkat tinggi Piala FA ke udara di tanggal 27 Mei mendatang.
Rekor sebagai tim dengan raihan Piala FA terbanyak serta pelatih dengan 7 medali Piala FA jelas bukanlah penutup yang buruk untuk seorang legenda yang telah mencurahkan hampir seluruh masa tuanya untuk tim kesayangannya tersebut.