Akhir Indah Yang Meragukan - Berita Olahraga | Betting Online | Kasino Online

Akhir Indah Yang Meragukan

4803 hari.

Itulah rentang waktu dimana Wayne Rooney, sang anak emas kesayangan tim bernama Everton hijrah ke tim besar bernama Manchester United dan menghabiskan 13 tahun karirnya yang penuh dengan pergolakan.

11 trofi bergengsi berhasil dipersembahkan oleh Rooney selama berseragam merah United. 5 trofi Liga Primer Inggris, 1 buah trofi Piala FA, 3 trofi Piala Liga, 1 trofi Piala Dunia antarklub, 1 buah trofi Liga Europa, dan tentunya 1 buah trofi Liga Champion UEFA berhasil dipersembahkan Rooney untuk Manchester United. Hal ini belum ditambah dengan statusnya sebagai pencetak gol terbanyak (253 gol) untuk Manchester United di seluruh kompetisi sepanjang sejarah klub tersebut berdiri.

Statusnya sebagai seorang legenda United memang mengundang banyak perdebatan akibat performanya dalam 4 tahun terakhir yang mengalami penurunan drastis. Hal itu belum diperparah dengan tingkah lakunya yang beberapa kali membuat publik Old Trafford murka. Contoh saja kejadian di tahun 2011 lalu saat Rooney meminta hijrah ke Manchester City ataupun masalah gaji beberapa saat sebelum proses transfernya ke Everton selesai. Hal tersebut melunturkan rasa cinta beberapa pecinta United kepada Rooney yang dianggap mereka kurang tahu diri dan tidak mencintai klub seperti legenda lain semacam Fransesco Totti ataupun Steven Gerrard.

Terlepas dari semua kontroversi di masa lalu, statistik pantas menempatkan Rooney sebagai legenda hidup Manchester United atas apa yang telah ia raih selama 13 tahun lamanya. Kepergiannya bahkan menandakan berakhirnya sebuah era keemasan Sir Alex Ferguson setelah para legenda terdahulu seperti Eric Cantona, David Beckham, Ryan Giggs, Paul Scholes, hingga Cristiano Ronaldo memutuskan untuk pensiun dan hijrah dari United. Rooney adalah satu-satunya legenda terakhir yang kini meninggalkan United. Mungkin kini era United akan kembali dimulai dengan disokong oleh kehadiran Romelu Lukaku dan Paul Pogba. Atau mungkin Marcus Rashford? Entahlah.

Kedatangan kembali sang anak emas ke Everton disambut bak dongeng oleh banyak media massa. Namun, selama 13 tahun ini bukan hanya Rooney seorang yang mengalami perubahan. Everton, yang kini dilatih oleh Ronald Koeman mulai menunjukkan keseriusannya untuk meraih hasil prestisius dan jika beruntung, mungkin bisa meraih trofi di musim mendatang. Koeman telah melakukan banyak pembelian guna menatap musim 2017/2018 dengan merekrut Jordan Pickford, Michael Keane, Davy Klaessen, serta Sandro Ramirez sebelum menarik Rooney kembali. Hal ini menunjukkan bahwa Everton yang selama ini selalu dianggap sebagai pengganjal tim besar untuk meraih juara telah mulai melakukan revolusi guna mengikuti jejak Tottenham Hotspurs 2-3 musim terakhir di kancah Liga Primer Inggris.

Pertanyaannya, apakah Koeman sesungguhnya membutuhkan jasa Rooney yang telah melewati puncak performanya di level tertinggi? Di posisi manakah Rooney sanggup bermain di bawah arahan sepakbola Koeman yang mengandalkan kecepatan dan mobilitas para pemain saat hal tersebutlah yang telag tergerus dalam diri seorang Wayne Rooney?

Everton masih memiliki Ross Barkley yang dianggap sebagai salah satu andalan masa depan Inggris. Meski masih bermasalah dengan kontraknya, Barkley merupakan salah satu gelandang terbaik Inggris dalam performa terbaiknya. Adapula Tom Davies yang musim lalu meroket karena performanya yang luar biasa. Sungguh sayang andai Davies harus kembali turun kasta ke tim reserve hanya untuk memainkan seorang pemain yang tidak lagi prima secara fisik, dan mungkin mental. Hal ini belum ditambah dengan kemungkinan datangnya Gylfi Sigurdsson yang merupakan pemain incaran Koeman dari Swansea City, serta masih mungkinya Olivier Giroud datang sebagai pengganti Lukaku andai berhasil mencapai kesepakatan dengan salah satu andalan Arsenal tersebut.

Mungkin yang masih bisa diharapkan dari Rooney adalah posisinya yang bisa ditempatknya di banyak sisi lapangan. Sebagai pemain yang versatile, Rooney bisa menempati banyak posisi yang ia kuasai setelah 13 tahun bermain di level tertinggi bersama United dan pelatih sekaliber, Sir Alex, David Moyes (baiklah), Louis Van Gaal, serta Jose Mourinho. Everton yang musim depan akan berlaga di Liga Europa praktis membutuhkan pengalaman serta kepemimpinan Rooney yang telah menancapkan statusnya sebagai seorang legenda tidak hanya di United namun juga di tim nasional Inggris.

Perpindahan pemain dari United ke Everton bukanlah hal yang baru. Mulai dari Phil Neville, Tim Howard, Tom Cleverley, hingga Morgan Schneiderlin semua pernah berseragam biru setelah merasakan pengalaman bermain di United.

Hanya saja, mereka masih memiliki banyak yang bisa ditawarkan saat melakukan perpindahan tersebut. Berbeda dengan Rooney yang memang dipertanyakan kapabilitasnya untuk mampu memperkuat Everton dengan sepakbola ala Koeman.

Kembalinya sang anak emas memang merupakan cerita indah bak dongeng yang jarang kita jumpai dalam dunia sepakbola saat ini, namun akhir dari cerita tersebut belum tentu bahagia bak cerita dongeng yang sering kita dengar sebelum tidur di usia dini.

Siap Rooney?

Popular News

IMG_4202
Sabar/Reza Juara Spain Masters, Menang Dramatis Lawan Malaysia
31 March 2024
Sabar Karyaman Gutama/Mohammad Reza Pahlevi Isfahani berhasil menjuarai Spain Masters...
8
Duet Gia dan Megawati Pencetak Poin Red Sparks Musim Ini
31 March 2024
Giovanna Milana alias Gia menyatakan tidak ingin mengucapkan selamat tinggal pada...
navii
NAVI melaju ke final Copenhagen Major atas G2
31 March 2024
Natus Vincere muncul sebagai pemenang semifinal kedua PGL Major Copenhagen, mengamankan...
fz
FaZe mengalahkan Vitality untuk mendapatkan tempat terakhir Major
31 March 2024
FaZe menjadi grand finalis pertama PGL Major Copenhagen setelah mengalahkan Vitality...
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter

SHARE THIS ARTICLE WITH FRIENDS

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on pinterest
Pinterest
Share on google
Google+

Leave a Comment

Your email address will not be published.