Pertandingan NBA All-Star 2017 memang baru akan berlangsung pada tanggal 19 Februari 2017. Tetapi per tanggal 25 Desember 2016 kemarin, voting untuk menentukan 5 pemain inti dari wilayah barat dan 5 pemain inti dari wilayah timur sudah secara resmi dibuka.
Jika para starters tersebut akan dipilih oleh para fans, seluruh pemain NBA, serta 75 media terpilih, maka lain halnya dalam menentukan para pemain cadangan. 7 pemain cadangan, masing-masing untuk tiap wilayah, akan dipilih melalui sistem voting oleh 30 pelatih yang mewakili 30 tim NBA. Sebagai catatan, pelatih tersebut tidak boleh memberikan suara kepada pemain yang ia latih.
Beberapa pemain seperti LeBron James dan Stephen Curry bisa dikatakan kandidat kuat, atau bahkan hampir pasti terpilih untuk menjadi pemain inti pada pertandingan tersebut. Selain mereka selalu tampil apik di atas lapangan, ke 2 pemain ini juga sangat terkenal dan mempunyai segudang penggemar di seluruh dunia. Namun pada kenyataannya, ada banyak pemain yang tidak mempunyai popularitas setinggi James dan Curry. Malahan sebagian dari mereka tidak pernah 1x pun bermain di pertandingan NBA All-Star. Walaupun demikian, pemain-pemain ini sejatinya tampil cemerlang di sepanjang tahun 2016.
Berikut adalah 5 pemain yang mungkin akan turut serta untuk pertama kalinya dalam pertandingan NBA All-Star di kota New Orleans nanti.
- Giannis Antetokounmpo.
Pemain dengan julukan “The Greek Freak” ini memang menjadi roh permainan bagi timnya, Milwaukee Bucks. Hal ini dibuktikan dengan ia memimpin Bucks dalam perolehan angka (23.4), rebounds (9.0), assists (5.9), steals (2.0), serta blok (1.8) per-pertandingannya. Bahkan anak muda yang lahir di kota Athena ini menempati posisi ke 4 dalam daftar efisiensi pemain seantero NBA.
- Kemba Walker
Performa apik tim Charlotte Hornets di musim ini jelas tidak bisa dipisahkan dari kontribusi besar Walker. Ia menyumbangkan 22.3 poin, 3.9 rebounds, 5.5 assists, dan 1.4 steals per-pertandingan untuk membantu Hornets bercokol di peringkat ke 4 klasemen sementara wilayah timur dengan 18x kemenangan dan 14x kekalahan.
- Kristaps Porzingis
Siapa yang menyangka jika nasib dari tim besar, New York Knicks bakal ditentukan oleh seorang anak muda dari Latvia. Pada musim 2015-2016 yang lalu, Knicks memang terseok-seok dan berada di posisi ke 13 klasemen akhir wilayah timur. Akan tetapi penampilan yang luar biasa dari Porzingis di musim ini, baik dalam hal menyerang maupun bertahan, telah membuat Knicks kembali berada di jalur playoffs dengan menempati peringkat ke 5 klasemen sementara wilayah timur NBA.
- Gordon Hayward
Selama 7 tahun berkarir, Hayward memang bisa dikategorikan sebagai pemain yang jarang mendapatkan sorotan dari publik. Kendati demikian, pria berusia 26 tahun ini sepertinya tidak terlalu memikirkan hal tersebut. Ia lebih berambisi dalam membawa timnya, Utah Jazz masuk ke babak playoffs setelah absen selama 4 tahun. Hal ini dibuktikan dengan Hayward sedang mencatatkan angka tertinggi di sepanjang kariernya dalam kategori poin (22.4) dan juga rebounds (6.2) pada musim ini.
- DeAndre Jordan
Kontribusi besar Jordan kepada Los Angeles Clippers memang sering kali tertutupi oleh penampilan cemerlang 2 rekannya, yakni Chris Paul dan Blake Griffin. Jordan bahkan menjadi satu-satunya pemain dalam sejarah NBA yang berhasil terpilih untuk masuk ke dalam All-NBA First Team, tetapi tidak pernah 1x pun bermain dalam pertandingan All-Star. Maka sudah selayaknya jika pemain berusia 28 tahun ini berangkat ke kota New Orleans pada pertengahan bulan Februari nanti.