Arsenal ini memang tim paling jago PHP. Saat semua orang menghina – hina mereka, performa mereka menanjak naik. Saat banyak orang mulai yakin dan percaya, mereka mulai melakukan stand up comedy untuk mengingatkan betapa sulitnya jadi fans Arsenal itu.
Namun, bukan para pemain maupun Arteta apalagi wasit yang harus disalahkan. Begitu pula dengan teknologi VAR yang sudah tak perlu kita bahas lebih jauh. Buang – buang waktu dan tenaga saja kalau masih harus membahas teknologi ini.
Yang harus disalahkan adalah pola pikir para pendukung Arsenal yang seperti baru kenal sepak terjang tim ini 1 – 2 musim ke belakang. Padahal, pola ini sudah berulang terus menerus sampai tidak ada lagi hal yang rasanya bisa membuat kita terkejut. Kegagalan Laca mencetak gol dari 2 peluang emas yang Ia dapat ke gawang Leicester dini hari tadi (WIB) seakan jadi hal baru. Setelah bosan dengan alibi bahwa Arsenal tidak efektif dan suka menyulitkan diri sendiri, saya memilih untuk mengapresiasi kinerja Kasper Schmeichel di bawah mistar. Kalau kita bisa mengapresiasi performa Leno dan Martinez, kenapa kita tidak apresiasi saja kecekatan penjaga gawang lawan saat mereka tampil apik?
Muak rasanya melihat fans Arsenal berujar bahwa Emirates kena kutuk atau tim ini kena sial. Kartu merah Nketiah pantas didapat karena kesalahan yang wajar dilakukan pesepakbola manapun. Tak usah bicara jam terbang, pemain sekelas Steven Gerrard saja beberapa kali melakukan hal serupa. Jadi, janga melulu punya pola pikir gaib yang tidak relevan. Lelah melihat bagaimana setiap pendukung Arsenal bilang bahwa semua pemain dan kru bahkan harus mandi air tujuh rupa agar terhindar dari nasib sial.
Intinya, terima saja keadaan saat ini. Arteta tengah melakukan perubahan. Dan sejauh yang saya pahami, perubahan ini butuh waktu dan mulai menunjukkan bibit – bibit baik. Jadi, yang salah itu ya kembali, para pendukung yang seakan punya memori jangka pendek.
Kalian harus ingat bahwa Arsenal itu memang “anget – anget tai ayam”. Sukanya nanggung dan bikin PHP saja. Kalau mau contoh Liverpool saja sekalian. Biar hancur sekalian dan gak nanggung saat harus bangkit dan kembali bertahta.
Jangkrik!
