Batu Pijakan Arsenal - Berita Olahraga | Betting Online | Kasino Online

Batu Pijakan Arsenal

Setelah 8 tahun, akhirnya Arsenal berhasil kembali meraih 3 poin atas Manchester City di ajang Liga Primer Inggris. Bermain alot selama pertandingan, semangat para pendukung Arsenal di rumah sendiri seakan merasuk ke dalam tubuh para pemain Arsenal di laga ini. Hingga detik terakhir pertandingan, Arsenal seakan bermain penuh percaya diri meski ada beberapa momen yang nampak tak menguntungkan mereka seperti kala Raya nyaris melakukan blunder dan saat Kovacic tak diganjar kartu kuning kedua oleh wasit usai menekel keras Declan Rice usai sebelumnya nyaris membahayakan kaki Odegaard beberapa menit sebelumnya.

Bagi Arteta, momen ini menjadi momen dimana akhirnya Ia berhasil setidaknya naik satu level mendekati level sang guru, Pep Guardiola. Memenangkan nyaris segalanya dalam membaca arah pertandingan, pemain pengganti yang Arteta masukkan semuanya berkontribusi dalam terciptanya gol semata wayang dalam laga ini. Thomas Partey, Tomiyasu, Havertz, hingga Martinelli mampu menjadi pembeda yang memberikan suntikan semangat serta mental baru bagi Arsenal yang selama ini tak pernah bisa berbuat banyak kala menghadapi tim asal Manchester tersebut di 12 laga terakhir.

Dimasukkannya Doku oleh Guardiola untuk menyulitkan pergerakan ZInchenko langsung ditanggapi oleh Arteta yang memasukkan Tomiyasu guna memberikan perlawanan bagi Doku di sayap kiri Arsenal. Dan saat Guardiola memutuskan memindahkan Doku ke sisi kanan pertahanan Arsenal, Arteta memberika ruang lebih bagi Tomiyasu untuk melakukan overlap dan masuk ke dalam kotak penalti City saat ada peluang yang bisa dimanfaatkan. Benar saja, pergerakan Tomiyasu menjadi jembatan yang mengakibatkan terjadinya gol Martinelli di menit-menit akhir laga. Tanpa disangka, Tomiyasu merengsek masuk dan menyundul bola hasil umpan lambung Partey ke dalam kotak penalti. Setelahnya bola hasil tandukan Tomiyasu diolah Havertz yang bermain tenang di posisi paling depan untuk kemudian memberikan sontekan assist manis bagi Martinelli yang baru pulih dari cedera.

Tak hanya 4 pemain pengganti tersebut. Declan Rice, Jorginho, Gabriel, dan Saliba bermain begitu rapat, terorganisir, dan dinamis hingga membatasi City melakukan serangan berarti. Manchester City hanya melakukan 4 upaya tembakan ke gawang, yang paling sedikit di era kepelatihan Pep Guardiola di Inggris. City terakhir kali melakukan tembakan di menit ke-58 dan bahkan Erling Haaland dibuat tak berkutik dengan sama sekali tak melakukan upaya tembakan ke gawang dalam 90 menit lebih laga berlangsung.

Hasil ini membuat Arsenal duduk nyaman di peringkat ke-2 berbagi tempat bersama rival sekota mereka Tottenham Hotspurs dengan raihan 20 poin. Arsenal sendiri melanjutkan tren positif mereka yang belum terkalahkan dalam 8 laga Liga Primer sejauh musim ini berlangsung.

Kemenangan akan City jelas menjadi hasil yang sangat menggembirakan. Namun perlu diingat, angka yang didapat tetaplah 3 poin saja. Jika tak bisa menjadikan kemenangan ini sebagai batu pijakan yang positif, maka bisa jadi penyesalan yang terjadi musim lalu akan kembali terulang meski 1 tantangan bernama Manchester City kini sudah berhasil mereka lalui dengan cara bermain yang sangat menginspirasi.

Jangan terlalu emosional. Perjalanan masih sangat panjang. Arsenal dan Arteta tahu betul bahwa hasil ini akan menjadi sebuah pelajaran yang kian berharga untuk mereka bawa terus di sisa perjalanan mereka musim 2023/2024 ini.

Popular News

IMG_4202
Sabar/Reza Juara Spain Masters, Menang Dramatis Lawan Malaysia
31 March 2024
Sabar Karyaman Gutama/Mohammad Reza Pahlevi Isfahani berhasil menjuarai Spain Masters...
8
Duet Gia dan Megawati Pencetak Poin Red Sparks Musim Ini
31 March 2024
Giovanna Milana alias Gia menyatakan tidak ingin mengucapkan selamat tinggal pada...
navii
NAVI melaju ke final Copenhagen Major atas G2
31 March 2024
Natus Vincere muncul sebagai pemenang semifinal kedua PGL Major Copenhagen, mengamankan...
fz
FaZe mengalahkan Vitality untuk mendapatkan tempat terakhir Major
31 March 2024
FaZe menjadi grand finalis pertama PGL Major Copenhagen setelah mengalahkan Vitality...
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter

SHARE THIS ARTICLE WITH FRIENDS

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on pinterest
Pinterest
Share on google
Google+

Leave a Comment

Your email address will not be published.